Tim Arsitektur Universitas Budi Luhur Raih Juara di Sayembara Desain Gerbang DKI Jakarta 2025

Desain gerbang wilayah Ciledug yang diajukan tim Arsitektur Budi Luhur. (foto: Universitas Budi Luhur)
Jakarta, MISTAR.ID
Program Studi Arsitektur Universitas Budi Luhur kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang nasional. Dalam Sayembara Desain Gerbang DKI Jakarta 2025, tim gabungan mahasiswa dan dosen berhasil meraih dua penghargaan sekaligus, menegaskan kapasitas mereka sebagai talenta arsitektur muda yang kompeten dan inovatif.
Desain Gerbang Wilayah Ciledug yang diajukan tim Arsitektur Budi Luhur sukses meraih Juara II, sementara desain Gerbang Jakarta Timur meraih Juara III. Kedua karya ini menonjolkan keseimbangan antara estetika modern, nilai budaya lokal Betawi, dan fungsionalitas ruang kota.
Desain Gerbang Ciledug dirancang sebagai simbol penyambutan dan pelepasan bagi warga Jakarta Selatan (Jaksel). Mengusung inspirasi dari sayap burung Gelatik serta ornamen khas Betawi Kembang Goyang, desain ini mencerminkan semangat kota yang progresif, namun tetap berakar pada nilai budaya lokal.
Baca Juga: STIKes Senior Resmi Jadi Universitas, Ketua Aptisi Sumut: Bukti Kepercayaan Besar Masyarakat
Tim perancang terdiri dari Iqbal, Agus, Bagus, Yulia, Salman, dan Intan, dengan arahan dari dosen pendamping Karya Subagya dan Triendang Sih.
Sementara itu, desain Gerbang Nur Ali Jakarta Timur menawarkan pendekatan kontemporer terhadap logo Jakarta Timur. Dengan menggabungkan bentuk burung Srigunting dan material bambu alami, serta menggunakan struktur baja perforated berwarna hitam, desain ini menciptakan identitas visual yang kuat dan ikonik. Tim ini digawangi oleh mahasiswa Azeeza Tiwi, Mayriska, Azella, dan Fajar, dibimbing oleh dosen Harfa dan Hendra.
Tak hanya itu, pada Juli 2025, Tim Laboratorium Studio Arsitektur Universitas Budi Luhur juga meraih Juara II dalam Sayembara Desain Reklame Gerbang Masuk/Keluar Wilayah DKI Jakarta, yang diselenggarakan UP JAMC BPAD DKI Jakarta bekerja sama dengan IAI Jakarta. Dalam kompetisi tersebut, mereka mengangkat konsep “Gapura Kuliner Kemang Raya: Identitas Betawi dalam Seni dan Rasa”.
Ketua Program Studi Arsitektur Universitas Budi Luhur, Sri Kurniasih, menyampaikan apresiasinya terhadap capaian para mahasiswa dan dosen pendamping.
“Prestasi ini membuktikan mahasiswa kami mampu bersaing secara nasional, dengan ide-ide segar yang tetap berakar pada kearifan lokal. Kami bangga bisa berkontribusi dalam pembentukan wajah baru Jakarta melalui pendekatan arsitektur yang kreatif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Keberhasilan ini sekaligus memperkuat komitmen Universitas Budi Luhur dalam mendorong inovasi desain yang mengintegrasikan nilai budaya lokal dengan prinsip arsitektur berkelanjutan (sustainable design). Kampus ini terus berupaya menjadi ruang tumbuh bagi para arsitek muda untuk berkarya dan berkontribusi bagi ruang publik Indonesia. (mtr/hm24)