Siswa Keluhkan Sekolah Lima Hari: Jam Belajar Panjang- Jadwal Bimbel Berantakan

Siswa SMKN 1 Medan sedang belajar di dalam kelas. (foto: susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Penerapan kebijakan sekolah lima hari menuai beragam tanggapan dari peserta didik. Rachel Mayu Zeta Butarbutar, 17 tahun, siswi kelas XII Usaha Layanan Wisata 2 di SMK Negeri 1 Medan, mengaku waktu belajar yang lebih panjang justru mengganggu aktivitas lain di luar sekolah.
“Biasanya kami pulang jam 2 siang, sekarang ditambah dua jam jadi sekitar jam 4 sore. Kalau dihitung, waktu tambahan itu setara juga dengan belajar di hari Sabtu,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).
Rachel menambahkan, kebijakan ini berdampak pada jadwal bimbingan belajar (bimbel) yang biasa diikutinya.
“Saya biasanya les hari Selasa dan Kamis. Sekarang harus dimundurkan ke malam, akibatnya waktu untuk ngerjain tugas rumah jadi berantakan,” kata anak bungsu dari tiga bersaudara itu.
Selama tiga pekan terakhir, Rachel mencoba beradaptasi. Sabtu pertama digunakan untuk bersantai dan menonton. Minggu berikutnya ia habiskan untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
Pada minggu ketiga, ia mencoba memindahkan jadwal les ke hari Sabtu, namun menurutnya tetap tidak ideal. “Waktu di lima hari sekolah itu sudah terlalu padat dan melelahkan. Mau hari Sabtu libur pun, tetap terasa kurang untuk istirahat,” ucapnya.
Rachel berharap kebijakan ini bisa ditinjau ulang dan lebih fleksibel, terutama dalam hal durasi belajar di sekolah.
“Nggak apa-apa kok libur Sabtu-Minggu supaya bisa kumpul sama keluarga. Tapi waktu sekolah dari Senin sampai Jumat dipangkas saja seperti dulu. Bisa dipakai untuk ekskul atau kegiatan lainnya, termasuk les dan pekerjaan rumah,” tuturnya. (susan/hm24)