Saturday, November 8, 2025
home_banner_first
EDUKASI

Kepemimpinan Sejati Berasal dari Hati, Menkomdigi Dorong Sumut Lahirkan Pemimpin Digital Bertoleransi

Mistar.idSabtu, 8 November 2025 19.08
journalist-avatar-top
SH
kepemimpinan_sejati_berasal_dari_hati_menkomdigi_dorong_sumut_lahirkan_pemimpin_digital_bertoleransi

Menteri Komdigi RI, Meutya Hafid. (foto: susan/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mendorong Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) untuk terus mencetak pemimpin sejati yang bergerak dari hati dan menjunjung tinggi nilai toleransi. Hal ini disampaikan Meutya dalam orasi ilmiahnya pada Dies Natalis ke-45 FISIP USU, Sabtu (8/11/2025).

Ia mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto dalam buku kepemimpinan militer, bahwa "suatu rencana yang paling brilian kalau dilakukan dengan separuh hati akan memberikan hasil yang lebih buruk daripada rencana sederhana yang dilaksanakan dengan sepenuh hati."

"Mengingatkan kita bahwa pemimpin sejati itu harus bergerak dari yang paling inti, yaitu hati. Kepemimpinan tidak diukur dari megahnya konsep, tapi dari ketulusan, keberanian untuk memulai, dan konsistensi untuk menjalankan amanah," ujarnya.

Meutya juga menyoroti di era teknologi digital, masyarakat modern hidup sebagai ‘network society’ di mana 70% komunikasi sosial terjadi di ruang digital. Pengguna internet di Indonesia mencapai 229 juta penduduk, dengan 95% sangat aktif di media sosial dan rata-rata penggunaan 8 jam per hari.

Ia menggarisbawahi temuan UNICEF 2024 bahwa 76% anak di bawah usia 25 tahun meyakini media sosial adalah cara paling efektif menyuarakan pandangan sosial dan politik mereka.

"Anak muda sudah memimpin, dengan unggahan, video, teks, penyampaian-penyampaian, solidaritas digital," katanya.

Meutya juga mengapresiasi potensi kepemimpinan anak muda di Sumut yang tercermin dari sektor UMKM. "Ketika UMKM Sumut diakui salah satu yang paling aktif di Indonesia, diakui para pemuda di Sumut sudah mampu memimpin melalui media maupun UMKM digital," tuturnya.

Lebih dari sekadar kecerdasan digital, Meutya menekankan pentingnya toleransi, mengingat Sumut adalah rumah bagi banyak etnis. "Yang kita harapkan lebih dari itu adalah bahwa potensi besar generasi pemimpin digital yang cerdas di Sumut ini, juga akan menjadi pemimpin-pemimpin yang paham toleransi,” katanya.

Untuk mencetak SDM digital yang cerdas, Komdigi berperan melalui beberapa program di antaranya Gerakan Nasional Literasi Digital, di mana lebih dari 27 juta masyarakat diberikan pemahaman-pemahaman awal dalam empat pilar yaitu digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture.

Kemudian Digital Talent Scholarship (DTS) yang tercatat sebanyak 111.997 pendaftar, dengan lulusan hampir 73.000 hingga Oktober 2025 di bidang data analytics dan cyber security dan sebagainya.

“Ada juga Artificial Intelligence Talent Factory, AITF. Mencetak talenta AI nasional yang kita siapkan untuk siap menghadapi new emergency technology atau teknologi-teknologi baru,” ujar Meutya. (hm24)

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN