Medan, MISTAR.ID

Sebanyak 1.100 siswa SMA Methodist 2 Medan mengikuti Asesmen Bahasa Inggris Online 4 Keterampilan yang menjadi bagian dari pemecahan Rekor MURI oleh Medan Pustaka Mas (MPM) pada Sabtu (9/8/2025).

Tes ini menguji keterampilan speaking, listening, reading, dan writing dengan standar global, didukung teknologi adaptif yang menyesuaikan tingkat kesulitan soal dengan jawaban peserta.

Guru Bahasa Inggris SMA Methodist 2 Medan, Djuliana Arsat, mengatakan persiapan siswa tidak hanya dilakukan menjelang ujian ini, tetapi sudah menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari.

Marketing Manager MPM Medan Area, Nora Halim (foto: Susan/Mistar)

“Sebenarnya anak-anak sih lebih dipersiapkan, nantinya kalau mereka mau ke universitas, mau ke dunia pekerjaan, mereka sudah lebih ready untuk itu,” katanya usai asesmen di SMA Methodist 2 Medan.

Djuliana menambahkan motivasi sekolah mengikuti asesmen ini adalah agar kemampuan siswa bisa terukur secara global. Bagi para siswa, pengalaman ini meninggalkan kesan tersendiri. Nicole Tamalate, siswi kelas XI, mengaku gugup namun senang.

“Yang paling menantang dan juga menarik itu yang reading. Karena vocabulary-nya itu susah walaupun teksnya semuanya short, tapi vocabulary-nya susah. Tapi at least aku dapat mengetahui vocabulary lebih luas,” tutur Nicole.

Sementara itu, Garvyn Zephania Sitanggang, siswi kelas XI, menyebut listening sebagai bagian tersulit. “Soalnya kan aksen Inggris banget, jadi aku harus pelan-pelan dengerin dengan seksama. Yang lainnya susah-susah gampang menurut aku,” ucap Garvyn.

Baik keduanya maupun pihak sekolah, mengaku bahwa pelaksanaan asesmen berjalan lancar tanpa kendala teknis berkat dukungan tim komputer. Tahun ini menjadi pengalaman pertama bagi Nicole dan juga Garvyn dalam mengikuti asesmen berskala besar yang tercatat dalam Rekor MURI.

Sebelumnya, Medan Pustaka Mas (MPM) pecahkan Rekor MURI untuk kategori peserta tes terbanyak Asesmen Bahasa Inggris Online 4 Keterampilan Terbesar di Indonesia, dengan melibatkan lebih dari 11.000 peserta dari 18 kota besar. Di Medan sendiri, tercatat sekitar 3.000 hingga 4.000 siswa dari 20-an sekolah ikut serta.

Marketing Manager MPM Medan Area, Nora Halim, menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan adalah meningkatkan kesadaran pentingnya penguasaan Bahasa Inggris berbasis standar global sekaligus memanfaatkan teknologi untuk pengukuran kemampuan yang cepat, akurat, dan terpercaya. (Susan/hm18)