Jong Batak’s Art Festival Angkat Soal Pangan Lokal, Jadikan Warisan Budaya

Kegiatan Jong Batak’s Arts Festival di tahun sebelumnya. (foto: dok panitia/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Pangan bukan sekadar soal konsumsi, melainkan juga identitas dan ingatan kolektif. Gagasan itu yang diangkat Jong Batak’s Arts Festival (JBAF) #12 yang akan berlangsung pada 18-28 Oktober 2025 mendatang di Medan.
Mengangkat tentang Pangan Lokal; Ronggurnesia - Suara dari Akar Budaya yang Menggema ke Masa Depan, Direktur Festival, Audrin Manurung, menyebut tema tersebut lahir dari semangat untuk menjadikan pangan sebagai pintu masuk membicarakan identitas, keberlanjutan, serta warisan budaya.
“Dengan semangat Ronggurnesia, kami ingin suara lokal ini menembus batas dan menyuarakan harapan tentang masa depan yang berdaulat secara budaya dan pangan,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).
Selama sebelas hari, JBAF #12 akan menghadirkan berbagai penampilan mulai dari panggung pertunjukan musik, tari, dan teater; diskusi dan workshop seputar pangan dan kebudayaan; pameran seni dan instalasi; hingga pasaraya yang menampilkan produk dan pengetahuan pangan tradisional.
“Ada juga program regenerasi yang melibatkan pelajar, mahasiswa, dan komunitas muda dalam rangkaian kreatif,” katanya.
Sejak pertama kali digelar pada 2014, JBAF dikenal sebagai festival independen berbasis komunitas. Audrin mengatakan bahwa festival ini konsisten merangkul seniman muda maupun senior, komunitas, dan masyarakat luas sebagai ruang kolaborasi lintas disiplin.
Audrin juga menekankan bahwa pangan lokal bukan hanya urusan dapur, tetapi juga cermin hubungan manusia dengan tanah, air, dan hasil bumi sebagai warisan yang menyatukan masyarakat.
“Festival ini akan menjadi ruang pertemuan lintas disiplin seni, ilmu pengetahuan, dan juga praktik kebudayaan yang merayakan hubungan manusia dengan tanah, air, dan hasil bumi,” ucapnya. (Susan/hm18)
BERITA TERPOPULER









