Update Terbaru, Empat WNI Terlantar Sudah Ditangani KBRI Kamboja


Moris adik kandung Chikal Ramadhan saat berkomunikasi dengan abangnya melalui sambungan video call WhatsApp.(f:ist/mistar)
Binjai, MISTAR.ID
Usaha Pemko Binjai dalam membantu kepulangan empat Warga Negara Indonesia (WNI) pekerja admin judi online (judol) kembali ke Indonesia sepertinya membuahkan hasil. Berdasarkan informasi terbaru, Chikal Ramadhan WNI asal Binjai bersama tiga temannya yang terlantar di Kamboja kabarnya kini sudah ditangani pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sana.
Hal itu disampaikan Moris adik kandung Chikal saat ditemui di kediaman nenek mereka di Jalan Markisa, Kelurahan Limau Mungkur, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai, Rabu (30/4/2025) siang.
"Iya semalam mereka sudah disuruh ke kantor KBRI tapi gak datang. Mungkin hari ini jadi mereka datang ke sana (KBRI), Alhamdulillah lah bang," ucapnya.
Moris yakin kalau abangnya bersama ketiga teman-temannya saat ini sudah dalam keadaan baik-baik di sana. Kata Moris, saat menghubungi melalui sambungan video call dari handphone, tampak abangnya sedang menulis semacam formulir pendataan sebagai syarat untuk kepulangannya.
"Ini bisa abang lihat sendiri, dia bilang di sana lagi mengisi semacam formulir gitu oleh KBRI, mungkin untuk syarat kepulangannya ke Tanah Air," kata Moris sambil mengajak wartawan menyaksikan sendiri obrolannya melalui video call bersama abangnya.
Sekedar diketahui, Chikal adalah sulung dari tiga bersaudara yang sudah yatim piatu. Ketiga abang beradik ini tinggal dan diasuh neneknya Nuraini.
Alasan sulitnya mendapat pekerjaan, memaksa Chikal nekat berangkat ke Kamboja secara ilegal sebagai pekerja admin judol. Dia tergiur karena diiming-imingi gaji yang besar.
Namun nasib berkata lain, sesampainya di sana baru ada empat bulan bekerja Chikal bersama teman-temannya justru kerap mendapat siksaan. Hingga akhirnya mereka berempat memutuskan kabur dari tempat pekerjaan hingga terlantar tanpa uang di Kamboja.
"Alasan dia berangkat mau cari uang lah, karena katanya gaji disana besar. Nanti kata dia uangnya bisa buat bantu keluarga ternyata gagal, yang ada justru disiksa, bahkan disetrum kalau buat kesalahan," ujar Moris.
Sementara itu, Kepala Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnaker Perindag) Binjai, Hamdani Hasibuan mengatakan pihaknya selalu menghimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya iming-iming mendapat gaji besar dengan pekerjaan yang mudah, namun ilegal dan penuh resiko.
"Harapan kita tentunya agar masyarakat harus lebih berhati-hati kepada setiap orang yang memberikan janji ataupun harapan dengan menawarkan pekerjaan ke Kamboja secara ilegal," tuturnya. (bayu/hm16)