Kathmandu, MISTAR.ID

Izin mendaki Gunung Everest terkenal sangat mahal, mencapai US$15.000 (sekitar Rp245 juta), belum termasuk biaya tiket pesawat, peralatan, maupun pemandu.

Namun, Nepal kini meluncurkan strategi baru untuk menarik wisatawan ke wilayah yang lebih terjangkau dan jarang dijamah pendaki.

Pemerintah mengumumkan pembukaan 97 puncak gunung di Karnali dan Sudurpaschim, dua provinsi di bagian barat Nepal, dengan izin pendakian gratis bagi wisatawan internasional.

“Ada begitu banyak gunung (di Nepal),” ujar Himal Gautam, direktur di Departemen Pariwisata Nepal, dikutip CNN, Senin (18/8/2025).

“Sampai sekarang, pemerintah Nepal telah membuka 462 gunung untuk ekspedisi komersial. Dari jumlah itu, 102 masih perawan, menunggu pendaki pertama,” ucapnya.

Sebanyak 77 gunung berada di Karnali dan 20 lainnya di Sudurpaschim. Izin gratis berlaku untuk dua musim pendakian ke depan, sebelum nantinya pemerintah melakukan evaluasi. Gautam menjelaskan, wilayah ini kurang dikenal karena terpencil dan minim promosi.

“Pemerintah Nepal ingin menyebarkan informasi kepada komunitas pendaki dunia bahwa begitu banyak gunung menarik ada di dua provinsi itu. Dan masih ada banyak destinasi wisata lain di sana,” katanya.

Meski begitu, akses ke lokasi bukanlah hal mudah. Sudurpaschim berjarak 535 kilometer dari Kathmandu, sedangkan Karnali sekitar 400 kilometer. Dari ibu kota, dibutuhkan penerbangan tiga jam, dilanjutkan perjalanan darat dengan kondisi jalan menantang dan fasilitas terbatas.

Nepal menerima 1,15 juta wisatawan internasional sepanjang 2024. Industri pariwisata sendiri mempekerjakan lebih dari satu juta warga. Namun, lonjakan jumlah pendaki Everest menimbulkan masalah serius dalam beberapa dekade terakhir.

Pemerintah pun menaikkan biaya izin 36 persen awal tahun ini, dari US$11.000 menjadi US$15.000, serta mewajibkan calon pendaki menunjukkan pengalaman mendaki gunung minimal setinggi 7.000 meter di Nepal.

Beberapa puncak yang kini dibuka gratis bisa memenuhi syarat tersebut, sekaligus memberi kesempatan pendaki untuk berlatih, bereksplorasi, hingga mencetak rekor baru.[]