Wednesday, June 18, 2025
home_banner_first
SUMUT

Protes Krisis Sampah, Mahasiswa Buang Tumpukan Sampah di Depan Kantor Wali Kota Padangsidimpuan

journalist-avatar-top
Rabu, 18 Juni 2025 20.11
protes_krisis_sampah_mahasiswa_buang_tumpukan_sampah_di_depan_kantor_wali_kota_padangsidimpuan

Tumpukan sampah di depan Kantor Wali Kota Padangsidimpuan. (f.asrul/Mistar Id).

news_banner

Padangsidimpuan, MISTAR.ID

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Hak Rakyat Sumatera Utara menggelar aksi tidak biasa, Rabu (18/6/2025). Mereka membuang tumpukan sampah menggunakan satu unit truk tepat di depan Kantor Wali Kota Padangsidimpuan sebagai bentuk protes atas lambatnya penanganan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh pemerintah daerah.

Aksi dilakukan sekitar pukul 14.30 WIB dan sempat menarik perhatian masyarakat serta aparat yang berjaga di lokasi. Menurut informasi yang diterima MISTAR, aksi ini dilatarbelakangi oleh kondisi TPA di Desa Batu Bola, Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu, yang dinilai sudah tidak layak pakai.

Koordinator aksi, Rahmat S, menyebutkan bahwa TPA Batu Bola telah melampaui kapasitas dan terus menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

“Lokasi TPA Batu Bola sudah tidak memungkinkan lagi untuk menampung sampah. Kami meminta Wali Kota dan Wakil Wali Kota agar segera merealisasikan keputusan tahun 2017 untuk memindahkan TPA ke Desa Batang Bahal,” kata Rahmat.

Ia juga menyoroti pencemaran sungai Batang Ayumi yang diduga tercemar limbah sampah dari TPA.

“Kami mendesak Wali Kota mengevaluasi kinerja Dinas Lingkungan Hidup serta bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan yang terjadi,” terangnya.

Menanggapi protes tersebut, Wali Kota Padangsidimpuan, Letnan Dalimunthe, yang menemui langsung para mahasiswa, menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 6,5 hektare di Batang Bahal sebagai lokasi baru TPA.

“Dalam waktu dekat, TPA akan kami pindahkan ke Batang Bahal. Kami berharap mahasiswa dan pemerintah dapat terus berkolaborasi mencari solusi atas persoalan persampahan ini,” ujar Letnan.

Aksi simbolik tersebut menjadi pengingat keras bahwa krisis lingkungan tidak bisa lagi ditangguhkan dan memerlukan komitmen nyata dari seluruh pemangku kepentingan. (asrul/hm17)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN