Program Makan Bergizi Gratis di Deli Serdang Berhasil Serap 1.225 Tenaga Kerja

Pekerja pada program MBG sedang menyiapkan makanan sehat yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah di Deli Serdang. (foto: Diskominfostan Deli Serdang)
Deli Serdang, MISTAR.ID
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto tak hanya berdampak pada peningkatan gizi anak sekolah, tetapi juga turut mendorong perekonomian masyarakat lokal di Kabupaten Deli Serdang.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Deli Serdang, Norma Siagian, mengungkapkan hingga September 2025, sebanyak 1.225 tenaga kerja telah terserap dalam program ini melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Saat ini sudah terbentuk 25 SPPG, 20 di antaranya aktif. Setiap unit mempekerjakan rata-rata 47 orang, mayoritas anak muda dan ibu rumah tangga dari warga setempat. Ini bukti bahwa MBG juga mendorong penyerapan tenaga kerja secara nyata,” ujar Norma, di Lubuk Pakam, Selasa (23/9/2025).
Pekerja yang direkrut menjalankan berbagai tugas, mulai dari memasak, mendistribusikan makanan, menjaga kebersihan alat, hingga mengelola administrasi. Disnaker juga memastikan seluruh tenaga kerja telah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
“Begitu SPPG terbentuk, kami langsung koordinasi dengan BPJS agar semua pekerja memiliki perlindungan sosial. Alhamdulillah, saat ini semuanya sudah terdaftar,” katanya.
Norma menjelaskan, keberadaan SPPG bukan hanya berdampak pada penurunan angka pengangguran, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, sejalan dengan visi Bupati Deli Serdang dr H Asri Ludin Tambunan untuk menghadirkan program yang berdampak langsung ke warga.
“Untuk keberlanjutan MBG, kami berencana mengadakan pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja SPPG di tahun 2026 sebagai upaya peningkatan kualitas SDM,” ucapnya.
Disnaker mencatat, potensi pembentukan SPPG di Kabupaten Deli Serdang mencapai sekitar 200 unit, namun hingga kini baru 20 unit yang aktif beroperasi.
“Dengan perluasan cakupan MBG, dampaknya tidak hanya pada pemenuhan gizi anak, tetapi juga dalam pembukaan lapangan kerja dan pengurangan pengangguran di daerah,” tutur Norma. (sembiring/hm24)