Friday, July 25, 2025
home_banner_first
SUMUT

Pria di Asahan Dipasung Ibunya karena Gangguan Jiwa

journalist-avatar-top
Kamis, 24 Juli 2025 13.19
pria_di_asahan_dipasung_ibunya_karena_gangguan_jiwa

Pria di Asahan terpaksa dipasung keluarganya karena depresi. (Foto: Perdana/Mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Seorang pria berinisial EP, 31 tahun, warga Dusun V, Desa Bangun, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, ditemukan dalam kondisi memprihatinkan setelah dipasung oleh ibunya selama lebih dari empat bulan.

EP dipasung menggunakan rantai di dalam rumah karena dinilai sering berperilaku agresif dan membahayakan keluarga. Sang ibu, Minah, mengaku terpaksa melakukan hal tersebut lantaran anaknya kerap mengamuk dan pernah memukul hingga membuatnya terluka serius di kepala.

“Saya takut dia mengamuk lagi. Pernah saya dipukul sampai bocor kepala ini. Jadi terpaksalah kami begini supaya tidak mencelakai orang lain,” kata Minah, Kamis (24/7/2025).

EP diketahui pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Medan dan didiagnosis mengalami depresi berat. Setelah dipulangkan, kondisinya justru memburuk. Meski masih mengonsumsi obat secara berkala, kambuhnya penyakit membuat EP menjadi tidak terkendali.

Mendapat informasi soal pemasungan tersebut, Camat Pulau Rakyat Muhammad Syarif bersama Kepala Puskesmas Ofa Padang Mahondang, Citra Dewi Kesuma, dan Penjabat Kepala Desa Bangun, Badri, turun langsung ke lokasi.

Petugas kesehatan menyatakan selama ini EP memang masih diberikan obat secara berkala. Dalam kondisi mengonsumsi obat secara rutin, EP cenderung lebih tenang dan bisa tidur dengan baik. Namun, saat kambuh, perilakunya berubah drastis menjadi agresif dan membahayakan orang di sekitarnya.

“Kami tidak menyalahkan ibu korban, karena pasti ini situasi sulit bagi keluarga. Tapi kami juga tidak bisa membiarkan pemasungan terus terjadi. Kami akan bantu proses rujukan dan dokumen agar EP bisa segera ditangani dengan layak oleh pihak medis,” tegas Camat Pulau Rakyat, M Syarif.

Lebih lanjut, Syarif menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk terus memantau kasus ini hingga EP mendapatkan perawatan yang sesuai. “Ini bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk melindungi warganya, termasuk mereka yang mengalami gangguan jiwa. Kita ingin dia bisa pulih dan kembali hidup normal di tengah masyarakat,” ujarnya. (perdana/hm25)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN