Wednesday, September 10, 2025
home_banner_first
SUMUT

Kasus Kekerasan Seksual Anak Tinggi, Toba Gencarkan Sosialisasi Perlindungan Anak

journalist-avatar-top
Rabu, 10 September 2025 20.03
kasus_kekerasan_seksual_anak_tinggi_toba_gencarkan_sosialisasi_perlindungan_anak

Plt Kadis PMDPPA Kabupaten Toba, Melati Silalahi. (foto:dok/mistar)

news_banner

Toba, MISTAR.ID

Tingginya angka kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Toba, khususnya di Kecamatan Silaen, menjadi perhatian serius Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak (PMDPPA) Toba.

Sebagai langkah antisipatif, dinas tersebut mulai melakukan sosialisasi pemahaman hak anak dan perlindungan perempuan kepada berbagai elemen masyarakat seperti guru, orang tua, tokoh adat, dan tokoh agama.

Plt Kadis PMDPPA Kabupaten Toba, Melati Silalahi, mengatakan bahwa melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh masyarakat memiliki pemahaman yang sama akan pentingnya menjaga dan melindungi anak dari kekerasan dalam bentuk apapun.

“Khususnya peran orang tua dan keluarga sangat penting dalam membimbing dan melindungi anak. Jangan sekali-kali memberi tontonan atau pengalaman yang tidak layak kepada anak,” ujar Melati, Rabu (10/9/2025).

Mengacu pada UU Perlindungan Anak

Melati menekankan bahwa upaya ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014, perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang mewajibkan negara, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menjamin hak dan tumbuh kembang anak secara optimal.

“Sudah selayaknya anak dijadikan sahabat. Kita harus antisipasi semua tindakan yang melanggar undang-undang, karena anak-anak ini adalah generasi masa depan bangsa,” ucapnya.

Silaen Jadi Kecamatan Prioritas, Kecamatan Lain Menyusul

Kecamatan Silaen menjadi lokasi awal karena tercatat memiliki tingkat kekerasan seksual anak dan perempuan yang cukup tinggi. Namun, Melati menyebut sosialisasi serupa akan dilakukan secara bertahap di kecamatan lain di Kabupaten Toba.

“Harapannya, melalui sosialisasi ini masyarakat makin sadar dan tidak ada lagi kasus serupa terulang. Anak-anak di Toba harus tumbuh dalam lingkungan yang aman dan sehat,” tuturnya mengakhiri. (nimrot/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN