Gapoktan di Dairi Banyak Tak Menebus Pupuk Bersubsidi, Ini Penyebabnya

Salah satu kios pengecer pupuk bersubsidi di Dairi, Rabu (28/5/2025). (f: manru/mistar)
Dairi, MISTAR.ID
Beredar kabar banyak Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Dairi, tidak menebus pupuk bersubsidi dari kios pengecer. Informasi ini merebak di tingkat kios pengecer di sejumlah kecamatan.
Menindaklanjuti kabar tersebut, wartawan Mistar mencoba mengonfirmasi langsung kepada sejumlah pemilik kios pupuk di wilayah Kecamatan Parbuluan dan Sumbul, Rabu (28/5/2025).
Salah satu pemilik kios, W Sigalingging, membenarkan bahwa sejak Januari 2025, tingkat penebusan pupuk bersubsidi oleh petani mengalami penurunan drastis dibanding tahun sebelumnya.
"Sejak awal tahun, penebusan sangat rendah. Banyak pupuk kami yang tidak ditebus poktan. Mereka bilang hasil pertanian seperti cabai dan tomat harganya murah, jadi enggan mengeluarkan biaya lebih untuk pupuk. Mereka juga mulai beralih ke tanaman yang tidak membutuhkan banyak pupuk," ujarnya.
Meski begitu, para pengecer tetap menebus pupuk dari distributor dan menyimpannya di gudang, dengan harapan pada bulan Juni 2025 akan ada peningkatan penebusan oleh petani dan Gapoktan.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi, Lipinus Sembiring, saat dikonfirmasi membenarkan berdasarkan laporan dari kecamatan, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi per April 2025 masih sangat minim.
"Dari empat jenis pupuk bersubsidi – Urea, NPK, NPK-FK, dan Organik – penyaluran baru mencapai sekitar 30 persen dari rencana. Penebusan rendah ini kemungkinan karena harga hasil panen petani sedang jatuh," katanya.
Sementara itu, dari pihak Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Dairi, Novel Berutu menyatakan belum bisa memberikan keterangan secara resmi terkait Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan penebusan pupuk oleh petani.
Melalui pesan WhatsApp, ia menyarankan agar tim pembina di kecamatan yang lebih berwenang untuk memberikan data dan penjelasan lebih detail.
"Soal RDKK ada di masing-masing kecamatan, dan tidak disimpan di dinas karena berbasis aplikasi. Mengenai penebusan pupuk, kemungkinan petani masih menebus sesuai kebutuhan bulanan hingga April. Padahal alokasi pupuk yang tersedia tahun ini bisa dibilang cukup tinggi," ucapnya. (manru/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Penjual Buku Mengaku LSM Resahkan Sekolah Swasta di Deli Serdang