Dam Utama di Jawa Maraja Rusak, BPBD Simalungun Belum Terima Laporan Resmi

Dam utama di Nagori Jawa Maraja rusak akibat longsor.(f:ist/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Bencana longsor yang terjadi di Nagori Jawa Maraja, Kecamatan Jawa Maraja Bahjambi, Kabupaten Simalungun, menyebabkan kerusakan parah pada dam utama yang menjadi sumber irigasi pertanian warga. Akibatnya, ratusan hektare sawah kini terancam gagal tanam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun mengaku belum menerima laporan resmi terkait peristiwa tersebut.
"Belum ada kita terima surat resminya, hanya info yang beredar. Tapi sudah kita ketahui juga soal (kerusakan) itu," kata Sekretaris BPBD Simalungun, Manaor Silalahi, saat dikonfirmasi Mistar, Senin (7/4/2025) pagi.
Sementara itu, Camat Jawa Maraja Bahjambi, Sudiono menyebut, pihaknya telah membuat laporan dan menyampaikan proposal perbaikan kepada pihak UPTD Pematangsiantar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
"Ini kan irigasi provinsi. Sudah kita buat juga proposalnya dan sudah dikirim melalui WA ke UPTD Provinsi. Tetapi karena masih suasana libur, jadi belum ada ditindaklanjuti," ujar Sudiono di hari yang sama.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Mistar, longsor terjadi Sabtu (5/4/2025), setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
"Curah hujan sangat tinggi, debit air besar, jadi longsor, ambruk total. Ini dam besar sebelum air dibagi ke irigasi kecil. Sekarang semuanya kering," kata Pangulu Nagori Jawa Maraja, Parlindungan Manalu, saat dikonfirmasi Mistar, Minggu (6/4/2025).
Empat dusun paling terdampak yakni Dusun Toba I, Toba II, Galungan, dan Damak Puli. Diperkirakan lebih dari 300 petani di wilayah ini mengalami kerugian besar karena gagal tanam mengintai.
"Kerugian petani bisa puluhan miliar rupiah. Saat ini kami sedang dalam proses pengolahan tanah untuk pola tanam padi serentak. Kalau air tidak segera mengalir, semua lahan ini bisa kekeringan, terancam gagal ini pola tanamnya," ucap Parlindungan.(indra/hm17)