Simalungun Jadi Sentra Sapi Potong Terbesar Kedua di Sumut, Suplai hingga ke Luar Daerah

Ilustrasi sapi potong sedang memakan rumput (f:ist/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Kabupaten Simalungun kembali mencuri perhatian sebagai salah satu sentra peternakan sapi potong. Tahun 2025 ini, menempati posisi kedua sebagai daerah dengan populasi sapi potong terbanyak di Sumut, dengan jumlah mencapai 120.000 ekor.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut dalam angka tahun 2025, posisi pertama ditempati Kabupaten Langkat dengan 156.650 ekor sapi, disusul Simalungun, dan di urutan ketiga Kabupaten Asahan dengan 99.806 ekor.
Beberapa kecamatan di Simalungun memang dikenal sebagai lumbung sapi potong, seperti Kecamatan Ujung Padang dan Bosar Maligas. Sementara itu, Kecamatan Siantar juga menunjukkan geliat usaha ternak sapi potong yang menjanjikan, khususnya di Nagori Silampuyang.
Uniknya, selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, sapi-sapi potong dari Simalungun juga diminati sejumlah daerah lain, bahkan hingga ke luar provinsi. Permintaan meningkat terutama menjelang Hari Raya Iduladha.
"Untuk perayaan Idul Adha, Simalungun mengirimkan sapi ke Nias sekitar 60 ekor, ke Medan 70 ekor. Kalau ke Padang lima bulan sebelum lebaran sudah dikirimkan," ungkap Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, drh. Resna Siboro, Rabu (11/6/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa tren populasi ternak sapi di Simalungun menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat, pada 2018 jumlah ternak sapi mencapai 109.578 ekor. Angka ini melonjak menjadi 159.286 ekor pada 2019, dan terus bertambah menjadi 167.400 ekor pada 2020.
Pertumbuhan populasi sapi berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Pada 2021 jumlahnya mencapai 173.540 ekor, dan meningkat lagi menjadi 176.568 ekor di tahun 2022.
Sebagian besar peternak di Sumatera Utara, termasuk Simalungun, masih menggunakan sistem penggembalaan lepas. Namun, sebagian lainnya sudah mulai menerapkan sistem pemeliharaan dalam kandang.
Dengan potensi besar yang dimiliki, Simalungun dinilai memiliki peluang strategis untuk menjadi pusat pengembangan industri sapi potong di Sumut, sekaligus mendukung ketahanan pangan berbasis peternakan. (hamzah/hm17)