Pemko Siantar Targetkan 96 Akseptor dalam Program KB Gratis

Ketua TP-PKK Liswati Sinaga beserta rombongan meninjau pasien KB MOW di RSUD dr Djasamen Saragih Pematangsiantar. (f: jonatan/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar menargetkan sebanyak 96 akseptor dalam program pelayanan Keluarga Berencana Metode Operasi Wanita (KB MOW) tahun ini. Akseptor adalah pasangan usia subur (PUS) di mana salah satu pasangannya menggunakan alat atau metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), Hasudungan Hutajulu, menyebut antusiasme masyarakat terhadap program KB MOW meningkat pesat, berkat dukungan berbagai pihak. Program ini dinilai berdampak positif bagi kesejahteraan keluarga dengan mendorong perencanaan kehamilan yang lebih baik.
“Sampai bulan Juni ini capaian sudah mencapai 88 orang. Ini luar biasa. Di tahun-tahun sebelumnya, target pelayanan KB MOW tidak pernah tercapai,” ujar Hasudungan dalam kunjungannya bersama Ketua TP-PKK Liswati Sinaga, Kamis (19/6/2025).
Hasudungan mengatakan, pelayanan KB MOW dilaksanakan bekerja sama dengan RSUD dr Djasamen Saragih. Metode ini merupakan prosedur kontrasepsi permanen yang aman dan efektif bagi akseptor, dengan seluruh biaya ditanggung Pemko Pematangsiantar.
Selain KB MOW, Pemko juga melayani program KB Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi, yakni prosedur sterilisasi permanen pada pria. “Target kita tiga orang untuk KB MOP dan itu sudah tercapai. Tahun lalu,belum ada akseptor untuk metode ini,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Liswati Sinaga mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan program, terutama bagi masyarakat berusia di atas 35 tahun yang rentan terhadap risiko kehamilan.
“KB MOW adalah pilihan sukarela. Program ini membantu masyarakat mencapai keluarga yang lebih sehat dan sejahtera, serta mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian pertumbuhan penduduk,” tuturnya.
Liswati berharap kolaborasi antara pemerintah dan rumah sakit terus ditingkatkan agar layanan semakin optimal dan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. (jonatan/hm24)