Empat Situs Geologi di Simalungun akan Dinilai Tim Asesor UNESCO

Kepala Disbudparekraf Simalungun, Fikri Damanik. (foto:dokdisbudparekrafsimalungun/mistar)
Simalungun, MISTAR.ID
Tim Asesor UNESCO dijadwalkan melakukan kunjungan lapangan ke kawasan Danau Toba pada 21-25 Juli 2025 untuk menilai kelayakan status Kaldera Toba UNESCO Global Geopark.
Kepala Dinas Budaya, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Kabupaten Simalungun, Fikri Damanik, menyatakan pihaknya tengah mempersiapkan berbagai aspek, agar dalam proses validasi pada 23 Juli 2025, Simalungun dapat meraih kembali status Green Card.
“Harapan kita, status warisan dunia terhadap Kaldera Toba berjalan lancar dan membawa dampak kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba,” ujar Fikri, Kamis (17/7/2025).
Tim penilai akan mengunjungi empat titik situs geologi di Simalungun yang memiliki bebatuan pecahan dari letusan Gunung Toba. Lokasi tersebut meliputi Sibaganding (dekat Patra Jasa), Monkey Forest, area bebatuan dekat gapura Parapat, dan Geopark Information Center di Open Stage Parapat.
“Kami sedang melakukan pembersihan di kawasan bebatuan agar tim penilai dapat melihat kondisi geologi secara detail,” tutur Fikri.
Selain persiapan fisik, Pemerintah Kabupaten Simalungun juga mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk menjaga kebersihan, serta memperkenalkan geokultur setempat selama kunjungan berlangsung.
Menurut Fikri, keberadaan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark bukan hanya untuk pariwisata, tetapi juga menjadi pusat penelitian geologi.
Sebelumnya, Azizul Cholis selaku GM Badan Pengelola Kaldera Toba, menegaskan pentingnya memperkuat berbagai kegiatan, termasuk sport tourism, untuk menjaga status geopark tersebut.
“Simalungun punya garis pantai panjang di Danau Toba, sehingga perannya sangat strategis,” ujarnya. (hamzah/hm16)
PREVIOUS ARTICLE
Kadisdik Siantar Janji Umumkan Sebaran Laptop Chromebook