Jangan Update WhatsApp? Ternyata Ada Serangan Mata-Mata Digital!

Ilustrasi WhatsApp (Foto: Istimewa/Mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Aplikasi pesan populer WhatsApp kembali menjadi sasaran para penipu dengan modus yang semakin berbahaya. Jika sebelumnya pengguna sering dihadapkan pada undangan palsu, akun penyamar, dan penipuan berbasis identitas, kini muncul ancaman baru berupa kampanye mata-mata siber tingkat lanjut.
Menurut laporan terbaru, serangan ini memanfaatkan celah keamanan (vulnerability) pada perangkat Apple dan Android. WhatsApp mengonfirmasi bahwa kerentanan ini sudah diperbaiki melalui pembaruan keamanan terbaru. Namun, dampaknya sudah terasa sebelum perbaikan dilakukan.
Kurang dari 200 Pengguna Dunia Jadi Target
Dalam pernyataan resminya, WhatsApp menyebutkan bahwa kurang dari 200 pengguna di seluruh dunia berpotensi menjadi korban. Serangan ini menargetkan individu dengan tingkat kerahasiaan tinggi, termasuk anggota kelompok masyarakat sipil.
Informasi tersebut juga diperkuat oleh Donncha O Cearbhaill, Kepala Laboratorium Keamanan di Amnesty International, yang mengungkap bahwa pihaknya mulai mengumpulkan data forensik dari korban potensial.
Melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), Cearbhaill menjelaskan bahwa indikasi awal menunjukkan peretasan memengaruhi pengguna iPhone dan Android, termasuk aktivis dan individu dari kelompok sipil. Bahkan, ia mengingatkan bahwa aplikasi selain WhatsApp mungkin juga terdampak.
WhatsApp Ambil Tindakan Cepat
WhatsApp menegaskan bahwa kerentanan yang dimanfaatkan peretas sudah ditambal. Perusahaan menyarankan seluruh pengguna untuk segera memperbarui aplikasi dan sistem operasi perangkat demi mencegah risiko serangan serupa.
Tips Agar Tidak Jadi Korban Penipuan WhatsApp
- Aktifkan verifikasi dua langkah pada akun WhatsApp.
- Hindari klik tautan mencurigakan yang dikirim melalui pesan.
- Selalu perbarui aplikasi dan sistem operasi ke versi terbaru.
- Waspada terhadap akun yang mengaku resmi tanpa verifikasi centang hijau.
Ancaman ini menjadi pengingat bahwa keamanan digital bukan hanya tanggung jawab perusahaan teknologi, tetapi juga para pengguna. Jangan lengah, karena peretas selalu mencari celah.(*)
NEXT ARTICLE
Samsung Siapkan Ponsel Lipat Tiga