Monday, July 7, 2025
home_banner_first
SAINS & TEKNOLOGI

Bumi Sedang di Titik Terjauh dari Matahari, Suhu Semakin Panas

journalist-avatar-top
Senin, 7 Juli 2025 09.46
bumi_sedang_di_titik_terjauh_dari_matahari_suhu_semakin_panas

Berkas cahaya bagian atas mewakili sudut Matahari yang besar. Berkas cahaya bagian bawah mewakili sudut yang lebih kecil, seperti yang dialami Belahan Bumi Utara saat musim panas. (Foto: NASA/Mistar)

news_banner

MISTAR.ID

Ternyata Bumi saat ini sedang berada di titik terjauhnya dari Matahari, meski bergitu suhu semakin panas di berbagai wilayah belahan Bumi utara. Dalam peristiwa ini disebut afelion.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis (3/7/2025) pukul 15.55 waktu Amerika Timur (ET), seperti dikutip dari CNN.

Pada saat afelion, jarak Bumi ke Matahari mencapai sekitar 152 juta kilometer, atau sekitar 5 juta kilometer lebih jauh dibandingkan saat berada di titik terdekatnya (perihelion) pada bulan Januari.

Banyak orang menyangka bahwa musim panas terjadi karena Bumi lebih dekat ke Matahari. Padahal, musim tidak ditentukan oleh jarak, melainkan oleh kemiringan poros Bumi sebesar 23,5 derajat.

Kemiringan inilah yang menyebabkan Belahan Bumi Utara menerima lebih banyak sinar matahari selama musim panas, sehingga suhu meningkat.

Saat ini, sinar matahari datang lebih langsung dan siang hari lebih panjang, menyebabkan cuaca panas meskipun Bumi sedang berada di jarak paling jauh dari Matahari.

Perbedaan jarak Bumi ke Matahari antara perihelion dan afelion hanya sekitar 3,3 persen, yang berdampak kecil terhadap suhu global.

Sebaliknya, pengaruh kemiringan Bumi bisa menyebabkan perbedaan energi matahari hingga 300 persen antara musim dingin dan musim panas, terutama di wilayah lintang menengah seperti Amerika Utara. []


REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN