Medan, MISTAR.ID

Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 2 Medan masih menjalani masa penyesuaian sejak pertama kali beroperasi. Proses adaptasi terus berlangsung meski jumlah tenaga pendidik dan wali kelas dinilai sudah mencukupi.

Pembantu Kepala Sekolah (PKS) SRMP 2 Medan, Khairul Hasyim Haloho, mengatakan saat ini pihak sekolah masih berfokus membangun disiplin siswa sebelum memulai proses belajar mengajar secara formal.

“Kalau dari segi kapasitas guru, sudah mencukupi. Tapi karena ini masih hari-hari awal, tentu butuh waktu untuk beradaptasi dengan situasi dan karakter siswa,” ujarnya saat ditemui SRMP 2, Jalan Willem Iskandar, Kecamatan Medan Tembung, Sabtu (26/7/2025).

Hingga saat ini, kegiatan pembelajaran belum dimulai karena siswa masih mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Menurut Khairul, penanaman disiplin menjadi prioritas utama sebelum masuk ke materi pelajaran.

“Target awal kami adalah membentuk kedisiplinan terlebih dahulu. Setelah anak-anak memahami aturan dan rutinitas, baru kita mulai proses pendidikan secara bertahap,” katanya.

Ia juga menyampaikan latar belakang siswa yang beragam menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam memetakan kesiapan kognitif masing-masing anak. “Kami akan mengumpulkan data untuk mengetahui kemampuan awal siswa, agar pembelajaran bisa disesuaikan dan lebih efektif,” ucap Khairul.

Siswa Rindu Orang Tua

Meski secara umum para siswa merasa nyaman dengan fasilitas sekolah, namun beberapa di antaranya menunjukkan kerinduan terhadap orang tua, yang mempengaruhi emosi mereka.

“Sebagian siswa ingin pulang, bukan karena tidak nyaman, tapi karena rindu. Saat ini orang tua hanya diperbolehkan datang selama 15 menit dan langsung pulang. Ini yang sedang kami evaluasi,” katanya.

Pihak sekolah sementara ini menjadwalkan waktu kunjungan orang tua setiap hari Minggu, pukul 13.30 hingga 17.00 WIB. Di waktu itu, orang tua dapat menjenguk anak dan membawa makanan.

“Detail aturan kunjungan masih dalam proses penyesuaian. Semua masih kami rancang berdasarkan kondisi di lapangan, dengan tetap merujuk pada arahan umum dari pemerintah,” tutur Khairul. (susan/hm24)