Pendaftaran Online Calon Siswa SMA di Toba Ditolak Sistem, Ini Kendalanya


Penerimaan siswa baru di SMA Negeri Uluan, Kabupaten Toba. (f:nimrot/mistar)
Toba, MISTAR.ID
Pendaftaran masuk SMA melalui online di Kabupaten Toba diwarnai keluhan. Banyak calon siswa gagal daftar gara-gara data yang dikirim kabur dan ditolak sistem.
Seperti pendaftaran di SMA Negeri 1 Uluan, Kabupaten Toba, banyak calon siswa dan orang tua mengeluhkan pendaftaran karena data yang dikirimkan selalu ditolak oleh tim verifikasi sekolah.
Bahkan pihak panitia SMA Negeri 1 Uluan yang dimintai bantuan oleh calon siswa mengalami kesulitan melakukan pendaftaran meskipun melalui android milik panitia dan guru terkait. Pendaftaran dilakukan berulang kali hingga berjam-jam baru berhasil.
"Calon siswa yang akan mendaftar harus menggunakan android dengan resolusi foto yang tinggi, sehingga foto yang dikirim tidak kabur dan dapat dibaca oleh tim verifikasi," kata Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Uluan, Juliber Simanjuntak, Selasa (20/5/2025).
Menurut dia, agar bisa mendaftar sesuai ketentuan melalui online, dengan menyiasati meminjam android teman, tetangga atau siapapun, sehingga pendaftaran dapat lancar.
"Mau tidak mau, keluarga tersebut harus menggunakan android yang bagus dalam proses pendaftaran, atau meminta bantuan kepada posko pendaftaran disekolah, android milik panitia dan guru, hingga pendaftaran berhasil," ucapnya menyarankan.
Juliber menjelaskan, apabila foto nilai rapor dan Kartu Keluarga yang dikirimkan oleh calon siswa kabur atau tidak jelas, maka tim verifikator akan kesulitan untuk membandingkan data yang diberikan oleh sekolah asal dan membaca barcode dari Kartu Keluarga.
"Verifikator akan kesulitan melakukan kesesuaian data yang telah diminta dari SMP dengan yang dikirimkan oleh calon siswa, untuk mengantisipasi manipulasi nilai jadi foto yang dikirim calon siswa harus jelas," ujarnya.
Kepala Sekolah menyarankan, karena pendaftaran masuk SMA hanya dapat dilakukan melalui online, maka pendaftarannya harus mengupload rapor yang sesuai dan tidak kabur. "Nilainya juga tidak berbeda dengan nilai rekapitulasi yang disampaikan dari sekolah ke Dinas Pendidikan dan Kartu Keluarga," tuturnya. (nimrot/hm25)