Pemuda Sulawesi Juara I Lomba Website Aksara Batak

Tampilan website Akram yang mengantarkannya meraih juara 1 dalam lomba website aksara Batak. (foto:susan/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kejutan datang dari ajang Lomba Website Aksara Batak. Juara pertama diraih bukan oleh peserta dari Sumatera Utara (Sumut), melainkan Muh. Akram, fresh graduate asal Sulawesi, lewat karyanya tondibatak.id.
Akram mengaku sudah lama tertarik mengeksplorasi budaya, khususnya aksara. Tantangan terbesar dalam risetnya adalah memahami keragaman aksara Batak yang memiliki enam varian berbeda.
“Beda dengan aksara lain, misalnya Lontara yang hanya satu. Di situlah tantangan risetnya waktu itu,” ujarnya kepada Mistar, Jumat (5/9/2025).
Butuh waktu sekitar 2–3 bulan baginya untuk melakukan riset, menyusun konten, hingga mengembangkan website. Kendala utama datang dari keterbatasan referensi dan manajemen waktu pribadi. Namun, ia meyakini digitalisasi budaya adalah hal penting agar warisan leluhur tidak hilang ditelan zaman.
“Rasanya senang sekali bisa ikut ambil bagian dalam pelestarian budaya melalui media digital. Semoga ini bisa jadi motivasi bagi generasi muda lainnya,” ucap Akram.
Alumni Universitas Lamappapoleonro Soppeng itu sebelumnya juga pernah mengembangkan website bertema aksara Lontara. Kini, ia tengah menggarap versi terbaru melalui platform sipakalebbi.id.
Meski tak bisa hadir langsung saat pengumuman pemenang di Universitas Sumatera Utara (USU) karena berada di Sulawesi, semangatnya untuk melestarikan budaya tidak surut.
Akram berharap aksara daerah dapat terus diperkenalkan melalui pendidikan, teknologi, maupun media kreatif. Ia menegaskan bahwa mengenal budaya sendiri bukan hal membosankan.
“Lewat teknologi dan kreativitas, kita bisa membuat warisan budaya relevan kembali, bukan hanya simbol masa lalu, tapi juga bagian dari identitas kita ke depan,” tuturnya.
“Semoga tondibatak.id bermanfaat bagi masyarakat luas, terutama dalam pelestarian aksara Batak. Horas, horas, horas,” kata Akram mengakhiri. (susan/hm16)