Dari Tukang Becak ke Doktor Hukum: Kisah Inspiratif AKBP Daeng Arman Muis


AKBP Daeng Arman Muis bersama kelaurga usai menyandang gelar doktor. (f: ist/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Perjalanan hidup AKBP Daeng Arman Muis adalah gambaran nyata bagaimana ketekunan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah dapat mengubah nasib seseorang. Pria kelahiran 17 Oktober 1977 ini kini menjabat sebagai Kapolres Parepare, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), dan baru saja menyandang gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan.
Namun, siapa sangka di balik kesuksesan itu, tersimpan kisah perjuangan luar biasa. Saat remaja, Arman muda bahkan harus menjadi tukang becak sepulang sekolah untuk membantu perekonomian keluarga.
Lahir dari keluarga sederhana, ayahnya bekerja sebagai tukang batu, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Kondisi ekonomi yang sulit memaksa Arman memutar otak agar tetap bisa bersekolah. Sejak kelas 2 di SMP Negeri 25 Makassar hingga lulus dari SMEA Negeri Makassar tahun 1996, ia menarik becak setiap hari.
"Mulai kelas 2 SMP sampai tamat SMEA, saya bawa becak. Bahkan becaknya masih ada sampai sekarang di Makassar," ujar Arman saat ditemui wartawan Mistar di Kota Medan, Jumat (23/5/2025).
Selepas menamatkan SMEA, Arman mencoba peruntungan mendaftar sebagai Bintara Polri. Meski tanpa dukungan finansial maupun koneksi (deking), ia berhasil lulus pada tahun 1997–1998 dengan peringkat ketiga dari 746 peserta di Polda Makassar.
Prestasi ini membuka jalannya untuk mengikuti seleksi Akademi Kepolisian (Akpol) melalui jalur prestasi, dan ia kembali lolos pada tahun 2003. “Karena berprestasi, saya diberi kesempatan ikut seleksi Akpol. Syukur, saya lulus dan masuk Taruna Akpol,” katanya.
Sejak itu, kariernya di institusi Polri terus menanjak. Ia pernah menjabat di berbagai posisi strategis seperti Wakapolres Palangka Raya Polda Kalimantan Tengah, Koorspripim Kapolda Sumut, Kabag Ops Polrestabes Medan, dan Kapolres Parepare Polda Sulsel (sekarang).
Meski sudah menduduki jabatan penting, Arman tak berhenti belajar. Saat bertugas di Medan, ia melanjutkan studi doktoral di Fakultas Hukum Unpri Medan. Tepat pada 22 Mei 2025, ia resmi menyandang gelar doktor dengan IPK 3,9.
“Meraih gelar doktor ini bukan hal mudah. Banyak tantangan, termasuk tantangan keluarga. Tapi saya percaya, kalau kita niat dan kerja keras, hasilnya akan mengikuti,” ujarnya.
Arman mengaku tanpa pekerjaan di kepolisian, mungkin ia takkan punya kesempatan meraih pendidikan tinggi karena keterbatasan ekonomi keluarga. Kini, ia ingin gelar dan ilmunya bisa bermanfaat bagi masyarakat dan institusi Polri.
“Marwah doktor ini harus dijaga. Ilmu bukan untuk disimpan, tapi dimasyarakatkan,” tuturnya.
Ia pun membagikan pesan motivasi kepada generasi muda yakni “Terus berusaha, jangan pernah menyerah dengan keadaan. Jaga silaturahmi, kerja ikhlas, tulus, dan bermartabat.”
Riwayat Pendidikan AKBP Daeng Arman Muis:
SMP Negeri 25 Makassar
SMEA Negeri Makassar, 1996
Bintara Polri, 1997–1998
Akademi Kepolisian (Akpol), 2003
Sespimma jalur penghargaan Kapolri
Doktor Ilmu Hukum, Universitas Prima Indonesia, Medan
Riwayat Jabatan AKBP Daeng Arman Muis:
Pama Polda Jateng
Wakapolres Pangkalan Raya, Polda Kalteng
Koorspripim Kapolda Sumut
Kabag Ops Polrestabes Medan
Kapolres Parepare, Polda Sulsel (saat ini). (matius/hm24)