Monday, April 28, 2025
home_banner_first
PERISTIWA

‘Preman’ Pungli Rp1,5 Juta Viral di Medsos, Dibekuk Polisi

journalist-avatar-top
Selasa, 7 April 2020 21.35
preman_pungli_rp15_juta_viral_di_medsos_dibekuk_polisi

preman pungli rp15 juta viral di medsos dibekuk polisi

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Personil Sat Reskrim Polrestabes Medan, membekuk para pelaku pungutan liar (Pungli) di Jalan MG Manurung, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.

Para preman yang melakukan Pungli itu kerap mengatas namakan salah satu organisasi buruh.

Nasib naas aksi preman itu berakhir ketika melakukan Pungli di bagian gudang perusahaan Alfamidi, Jalan MG Manurung Medan Amplas, yang hendak melakukan bongkar minyak dari atas truk, Sabtu (4/4/20)

Di tempat itu kawanan preman itu meminta dan mematokkan uang bongkar senilai Rp1,5 Juta. Kawanan itu juga mengancam, kalau permintaan tidak dikabulkan maka bongkar muat di daeah itu tidak diperbolehkan.

Seorang pria dari pihak gudang keberatan, dan tidak mengabulkan permintaan preman. Peristiwa itu direkam lewat video saat detik-detik bongkar muat dipaksa untuk berhenti. Sehingga argumentasi tak sehat pun terjadi.

Usai merekam, pria itu langsung mengoploadnya ke media sosial Facebook. Sehingga video yang berdurasi 30 detik itu menjadi viral di media sosial.

Aktivitas bongkar minyak ketika itu terpaksa dihentikan karena pihak preman itu memaksa untuk memberikan uang bongkar Rp1,5 Juta.

“Kami selaku pengusaha keberatan, sangat keberatan, proses terjadi kejadian di Alfamidi Amplas belakang Trakindo Medan. Tolong bapak-bapak yang terhormat bisa tolong membantunya,” kata pria yang merekam video itu.

Menanggapi rekaman video itu, personil Sat Reskrim Polrestabes Medan, langsung meluncur ke lokasi dan mengambil tindakan tegas. Para pemeras itu langsung diamankan. Para pelaku yang diamankan berinisial AT, AP dan dua orang lainnya.

“Pelaku sudah kita amankan dan terhadap pelaku sudah diproses,” sebut Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Ronny Nicholas Sidabutar, Selasa (7/4/20).

Reporter : Hendra
Editor : Herman

REPORTER:
TAGS