Sunday, August 24, 2025
home_banner_first
OLAHRAGA

PSIM vs Persib Bandung: Skor Kacamata dan Dua Kartu Kuning Warnai Babak Pertama

journalist-avatar-top
Minggu, 24 Agustus 2025 16.42
psim_vs_persib_bandung_skor_kacamata_dan_dua_kartu_kuning_warnai_babak_pertama

Ilustrasi, PSIM vs Persib Bandung: Skor Kacamata dan Dua Kartu Kuning Warnai Babak Pertama. (foto:igrealmemepersib/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Laga pekan ketiga Super League 2025/2026 mempertemukan PSIM Yogyakarta dengan Persib Bandung dalam duel bertensi tinggi yang digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (24/8/2025) sore WIB. Babak pertama ditutup tanpa gol alias skor kacamata 0-0, namun pertandingan tetap panas dengan dua kartu kuning yang dikeluarkan wasit.

Jalannya Pertandingan Babak Pertama

PSIM tampil agresif sejak menit awal dengan dukungan penuh dari ribuan suporter yang memadati stadion. Tim berjuluk Laskar Mataram itu lebih dominan dalam penguasaan bola, mengandalkan Ze Valente sebagai pengatur ritme permainan dari lini tengah.

Sementara itu, Persib Bandung tampil lebih hati-hati dengan pendekatan permainan pragmatis. Formasi 4-2-3-1 yang diterapkan pelatih anyar mereka mengandalkan kecepatan Saddil Ramdani di sisi sayap kanan sebagai senjata utama dalam membongkar pertahanan PSIM.

Kendati sejumlah peluang tercipta, kedua tim belum mampu memaksimalkan peluang menjadi gol. Penyelesaian akhir yang kurang klinis membuat kiper masing-masing tim belum mendapat ujian berarti hingga peluit akhir babak pertama dibunyikan.

Dua Kartu Kuning: Bukti Ketatnya Laga

Meski tak ada gol, tensi pertandingan tetap tinggi. Dua kartu kuning menjadi bukti betapa ketat dan emosionalnya laga ini.

- Menit ke-19, winger Persib, Saddil Ramdani, diganjar kartu kuning akibat pelanggaran keras terhadap pemain PSIM dalam situasi serangan balik. Pelanggaran tersebut dianggap sebagai tindakan taktis untuk menghentikan pergerakan lawan.

- Menit ke-42, giliran gelandang PSIM, Ze Valente, yang mendapat kartu kuning usai melakukan pelanggaran keras di area tengah lapangan. Aksi itu merefleksikan frustrasi setelah sejumlah upaya PSIM gagal membuahkan hasil di sepertiga akhir.

Kedua kartu kuning ini turut memperlihatkan bagaimana tekanan dan intensitas laga cukup memengaruhi konsentrasi para pemain di lapangan.

Hingga turun minum, kedua tim masih sama-sama mencari celah untuk memecah kebuntuan.

Menantikan Babak Kedua: Adu Taktik dan Mentalitas

Babak pertama boleh berakhir tanpa gol, namun potensi tensi lebih tinggi di babak kedua sangat terbuka. Dengan intensitas yang sudah terbangun, kedua tim kemungkinan akan melakukan penyesuaian taktik untuk meraih tiga poin penuh.

Apakah pelatih akan melakukan pergantian pemain lebih awal? Ataukah tensi yang sudah tinggi akan mengarah pada pertandingan yang lebih keras?

Jawabannya akan terungkap di babak kedua yang menjanjikan drama lebih seru di lapangan hijau Stadion Sultan Agung. (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN