Sunday, June 8, 2025
home_banner_first
OLAHRAGA

Inggris vs Andorra 1-0: Kemenangan Tipis, Performa Three Lions Kecewakan Tuchel

journalist-avatar-top
Minggu, 8 Juni 2025 01.48
inggris_vs_andorra_10_kemenangan_tipis_performa_three_lions_kecewakan_tuchel

Thomas Tuchel. (f:theguardian/mistar)

news_banner

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pelatih Inggris, Thomas Tuchel, menuntut kemenangan meyakinkan atas Andorra dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia.

Sayangnya, meski Inggris meraih tiga poin dengan kemenangan 1-0, penampilan skuad asuhannya dianggap jauh dari memuaskan.

Tuchel menginginkan permainan menyerang yang kohesif dan eksplosif untuk membongkar pertahanan Andorra yang dikenal bermain bertahan dengan blok rendah. Namun yang terjadi di lapangan justru sebaliknya.

Babak Pertama yang Mengecewakan

Pertandingan yang digelar di Stadion Espanyol, Barcelona, berlangsung membosankan pada babak pertama.

Permainan lambat dan penuh kesalahan teknis membuat timnas Inggris mendapat cemoohan dari sebagian suporter yang hadir.

Satu-satunya peluang emas datang dari kerja sama antara Noni Madueke dan Curtis Jones yang hampir dimanfaatkan oleh Harry Kane, tetapi gagal berbuah gol.

Hingga turun minum, skor masih 0-0 tanpa banyak aksi berarti.

Gol Tunggal Kane Selamatkan Wajah Inggris

Gol kemenangan Inggris akhirnya datang pada menit ke-76 melalui kaki Harry Kane, usai menerima umpan silang dari Madueke.

Curtis Jones, yang tampil impresif sepanjang pertandingan, berperan besar dalam membangun serangan tersebut.

Itu menjadi gol ke-72 Kane dalam 106 penampilannya untuk Inggris, menyamai rekor legenda sepak bola Inggris seperti Sir Bobby Charlton dan Frank Lampard dalam jumlah caps.

Tuchel Uji Formasi Baru, Tapi Kurang Efektif

Tuchel bereksperimen dengan formasi 3-1-5-1 yang menempatkan Jordan Henderson sebagai jangkar pertahanan dan memberi keleluasaan kepada Jude Bellingham dan Cole Palmer untuk menyerang.

Hanya saja, formasi ini tidak berjalan efektif karena lambannya pergerakan bola dan minimnya kreativitas di lini depan.

Meski Andorra tampil ultra-defensif dengan formasi 5-4-1, Inggris tetap kesulitan menembus pertahanan rapat mereka.

Bahkan Andorra nyaris mencetak gol balasan melalui Guillaume López, yang hanya gagal mencetak gol karena digagalkan oleh Ezri Konsa.

Dukungan Suporter dan Kritik yang Muncul

Pertandingan yang dihadiri sekitar 7.000 suporter Inggris di stadion berkapasitas 40.000 kursi ini berlangsung dengan atmosfer yang aneh.

Banyak suporter yang kecewa dengan penampilan skuad Tuchel yang tampak tidak bertenaga dan tampil tanpa urgensi.

Sorakan dan nyanyian sinis terdengar sepanjang pertandingan, termasuk sindiran terhadap situasi politik di Inggris.

Kemenangan yang Kurang Meyakinkan

Kemenangan atas Andorra membuat Inggris mencatat tiga kemenangan dari tiga pertandingan tanpa kebobolan di bawah asuhan Tuchel.

Namun, minimnya kreativitas dan lemahnya determinasi membuat pertandingan ini lebih terasa sebagai kewajiban formalitas daripada pertunjukan kelas dunia.

Tuchel mengingatkan bahwa kesabaran masih dibutuhkan. Namun dengan waktu yang semakin sempit menjelang turnamen besar musim panas, publik berharap perbaikan signifikan segera terlihat dari skuad Tiga Singa.

Demikian informasi ini dikutip dari media terpercaya, the guardian, Minggu (8/6/2025) dinihari WIB. (*)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN