Saturday, August 2, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Bendera One Piece Berkibar Jelang HUT RI ke-80, Simbol Kritik atau Ancaman Persatuan?

journalist-avatar-top
Jumat, 1 Agustus 2025 16.50
bendera_one_piece_berkibar_jelang_hut_ri_ke80_simbol_kritik_atau_ancaman_persatuan

Ilustrasi Bendera One Piece. (foto:dokistimewa/mistar)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, suasana perayaan kemerdekaan tampak berbeda.

Selain mengibarkan bendera Merah Putih, sebagian masyarakat di berbagai daerah juga turut mengibarkan bendera bajak laut dari anime One Piece, yaitu Jolly Roger, simbol dari kelompok Bajak Laut Topi Jerami yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy.

Fenomena ini langsung menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Jumat (1/8/2025), kata kunci “One Piece” menjadi trending di platform X (dulu Twitter), dengan lebih dari 55.000 unggahan yang menyoroti pengibaran bendera tersebut di berbagai wilayah Indonesia.

Makna di Balik Bendera Jolly Roger

Bendera Jolly Roger menampilkan gambar tengkorak dengan topi jerami dan dikenal sebagai simbol bajak laut dalam dunia One Piece. Namun, bagi para penggemarnya, bendera ini bukan sekadar simbol fiksi, melainkan lambang kebebasan, perlawanan terhadap penindasan, solidaritas dan kesetiaan, serta kritik terhadap ketidakadilan sistemik.

Beberapa netizen menyebut pengibaran bendera ini sebagai bentuk frustasi kolektif masyarakat atas situasi politik dan ekonomi saat ini. Mereka menilai bahwa di dunia One Piece, bajak laut justru menjadi representasi kebenaran dan keadilan sesuatu yang dinilai makin langka di dunia nyata.

Kritik Tajam dan Dukungan Netizen

Berikut beberapa pernyataan netizen yang viral:

@Budak_angon: “Pasang bendera Luffy itu bentuk frustasi, bukan makar. Karena kadang, bajak laut lebih bisa dipercaya daripada pejabat.”

@mieayam***:** “Boleh pasang bendera lain asal Merah Putih tetap lebih tinggi. Ini kritik ke sistem, bukan ke negara.”

@nakal_: “Di One Piece, yang korup dilawan. Di sini? Yang korup dilantik.”

Namun, tidak semua menyambut positif. Sebagian menilai tindakan itu sebagai pelecehan terhadap simbol negara.

@Sasmaya*****: “Nggak seharusnya bendera nasional jadi satu tiang sama bendera lain, apapun maknanya.”

@info***:** “Satpol PP harus turun tangan. Ini bukan sekadar gaya-gayaan.”

Respons Pemerintah: Waspadai Potensi Perpecahan

Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad mengingatkan jika fenomena ini tak boleh dianggap remeh. Ia menyebut ada indikasi gerakan terstruktur yang mencoba memanfaatkan simbol budaya pop untuk memecah belah bangsa.

“Kami mendapat laporan dari intelijen bahwa ini bisa menjadi bagian dari upaya sistematis untuk mengganggu persatuan,” ujar Dasco.

Sementara itu, Dirjen Polpum Kemeterian Dalam Negeri, Bahtiar Baharuddin menegaskan pentingnya memfokuskan peringatan HUT RI ke-80 pada semangat persatuan dan kedaulatan nasional.

“Negara ini berdaulat, dan tantangan di usia ke-80 sangat besar. Fokuslah pada kerja kolektif, bukan simbol-simbol yang bisa mengganggu stabilitas,” tuturnya.

Fenomena bendera One Piece menunjukkan bagaimana budaya pop dapat menjadi alat ekspresi sosial. Meski sebagian pihak memandangnya sebagai bentuk protes simbolik, ada pula yang menilainya sebagai bentuk pembangkangan yang mengancam kesakralan kemerdekaan.

Yang perlu digarisbawahi, selama bendera Merah Putih tetap dikibarkan dan dihormati, serta tidak ada pelanggaran hukum, ekspresi simbolik seperti ini bisa dipahami sebagai bentuk kritik damai. Namun, jika dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk memecah belah bangsa, maka kewaspadaan mutlak diperlukan.

Apakah pengibaran bendera One Piece hanya tren sementara, atau menjadi refleksi lebih dalam atas kegelisahan publik terhadap arah bangsa?

Seperti di dunia One Piece, siapa pun bisa jadi “bajak laut” jika merasa kebenaran dikekang. Tapi yang terpenting, jangan sampai kebebasan berekspresi justru menumbuhkan jarak dari makna kemerdekaan itu sendiri. (**/hm16)


REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN