Wednesday, July 2, 2025
home_banner_first
MEDAN

HUT Bhayangkara ke-79, Kapolda Sumut Mengambil Contoh Rambut dalam Got, Ini Penjelasannya

journalist-avatar-top
Selasa, 1 Juli 2025 19.44
hut_bhayangkara_ke79_kapolda_sumut_mengambil_contoh_rambut_dalam_got_ini_penjelasannya_

Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto. (f: matius/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto memberikan contoh rambut di dalam got, saat upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79 di Lapangan KS Tubun Polda Sumut.

Diterangkan Whisnu, awalnya Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah mengambil tema yang cukup singkat dan padat maknanya dalam HUT Polri ke-79 tahun ini.

Meskipun singkat kata Whisnu, tema HUT Bhayangkara tahun ini memiliki makna yang cukup padat yakni “Polri Untuk Masyarakat".

Awalnya Whisnu mengaku, sempat mempertanyakan pada Kapolri, kenapa tema yang diambil dalam HUT Bhayangkara tahun ini sangat singkat. Padahal, biasanya setiap HUT Bhayangkara temanya sangat panjang.

“Saya aja bingung menggambarkan tentang tema ini,” ujar Whisnu.

Sebelum berangkat ke Polda Sumut, lanjut Whisnu, ia mandi di rumahnya. Namun dirinya terkejut melihat kamar mandi tersumbat sehingga airnya tergenang. Setelah dicek, air tersumbat lantaran ada sejumlah rambut yang menutupi tempat pembuangan air (got) kamar mandi.

Melihat hal itu, membuat Whisnu berpikir bahwasanya, rambut yang ukurannya kecil bisa menutupi got hingga air tergenang. Di waktu bersamaan, Perwira Tinggi (Pati) Polri itu mengaku mendapat dua pelajaran baru.

“Jadi artinya, kalau rekan-rekan sekalian, perbuatan-perbuatan yang singkat dan dikiranya tidak ada apa-apanya, namun kalau dilakukan secara bersama-sama, hal itu bisa membuahkan hasil yang baik,” ucap Whisnu.

Mantan Dirtipideksus Bareskrim Polri itu memberikan contoh, jika anggota polisi yang bertugas di Satuan Lalu Lintas dan mengatur arus lalu lintas agar lancar. Kemudian, anggota Polri yang bertugas di Satuan Binmas melakukan kunjungan ke desa-desa.

Lalu, anggota Polri yang bertugas di Satuan Brimob melakukan pengamanan dan penyelamatan. Begitu juga dengan anggota Polri yang bertugas di Satuan Sabhara melakukan pengamanan unjuk rasa.

Kemudian anggota polisi yang bertugas di bagian Reserse melakukan tindakan baik meskipun kecil, maka Polri akan dicintai oleh masyarakat.

"Artinya, kalau seluruh fungsi dan tugas Polri dilakukan dengan baik dan benar, hasilnya polisi dicintai masyarakat," tutur Whisnu.

“Hari ini saya melihat papan bunga dari ujung sana, hingga ke ujung sini sangat banyak sekali dan itu membuat saya terharu. Tolong rekan-rekan sekalian (Polri), jangan menyakiti hati masyarakat,” katanya lagi.

Diingatkan Whisnu, bagi anggota Polri yang bertugas di Satuan Lalu Lintas, bilamana menemukan masyarakat yang melawan arus di jalan raya, agar jangan meminta apa-apa dan cukup ditegur saja.

Pelajaran yang kedua lanjut Whisnu, banyak rambut di dalam kamar mandinya rupanya karena ia dan sang istri sudah tua. Polri juga telah berulang tahun ke-79 tahun, artinya Polri sudah tua.

Kata Whisnu, jika Polri sudah tua, maka ke depannya anggota Polri lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan tidak akan marah-marah lagi pada masyarakat.

"Saya meminta seluruh anggota Polri di lapangan, ingat kita sudah tua, sudah 79 tahun. Kalau manusia sudah tua, harusnya lebih bijaksana, jangan marah-marah lagi ke masyarakat. Jangan emosi lagi ke masyarakat, harus bijaksana,” ujar Whisnu. (matius/hm16)



REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN