Ekonom: Program Jaskop Dorong Stabilitas Harga Komoditas Pangan di Sumut

Ekonom Universitas Sumatera Utara, Wahyu Ario Pratomo (Foto:Diskominfo Sumut/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo menilai program Jaminan Stabilisasi Harga Komoditas Pangan (Jaskop) yang digagas Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution berpotensi besar menjaga kestabilan harga komoditas di daerah, khususnya cabai merah yang kerap berfluktuasi tajam.
Menurut Wahyu, salah satu langkah konkret dari program Jaskop adalah pembangunan solar dryer dome (SDD). Program ini dinilai menjadi solusi untuk menahan gejolak harga saat panen raya.
Selama ini, tambahnya, harga cabai langsung anjlok ketika pasokan melimpah. Dengan SDD, hasil panen dapat diolah dulu, sehingga harga tidak jatuh dan petani tetap diuntungkan.
Pada tahap awal, Pemprov Sumut akan membangun 10 unit SDD di dua kabupaten penghasil cabai merah utama. Setiap unit mampu menampung hingga dua ton cabai dan akan dikelola oleh kelompok tani penerima hibah.
“Kehadiran solar dryer dome akan membantu BUMD menampung hasil panen para petani, agar harga tidak jatuh terlalu rendah,” ucapnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, Sabtu (18/10/2025).
Baca Juga: Gubernur Sumut Bobby Nasution Dukung Pelatihan AI untuk Guru Bersama Google for Education
Namun, Ekonom asal Sumut itu menilai fasilitas tersebut perlu dilengkapi dengan cold storage agar penanganan pasokan bisa berkelanjutan, terutama saat musim paceklik.
“Keduanya saling melengkapi. SDD efektif ketika pasokan melimpah, sementara cold storage ketika pasokan menurun,” kata dosen Ekonomi USU tersebut.
Meski pertumbuhan ekonomi Sumut sedikit melambat, Wahyu menilai potensi ekonomi daerah masih sangat besar. Ia menyebut, dengan pengelolaan program yang tepat, Sumut bisa tumbuh lebih cepat menghadapi dinamika pasar.
Selain Jaskop, Wahyu juga mengapresiasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih yang menurutnya dapat memperkuat ekosistem pangan di Sumut.
“Koperasi Merah Putih bisa menjadi pemasok bahan pangan untuk MBG, sehingga harga ayam, telur, beras dan bawang dapat lebih terkendali,” tuturnya.
Ia mengatakan jika program-program ini dapat berjalan, bukan hanya mendapatkan harga yang stabil tetapi juga dapat membuka lapangan kerja dan memperluas manfaat ekonomi bagi masyarakat. (hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Sutarto Desak Pemprov Sumut Mitigasi Banjir dan Longsor di Medan