DPRD Sumut Minta Pemkab Simalungun Atensikan Perbaiki Irigasi di Simalungun

Ketua Komisi D DPRD Sumatera Utara (Sumut), Timbul Jaya Hamonangan Sibarani. (F: Ari/Mistar)
Medan, MISTAR.ID
Ketua Komisi D DPRD Sumatera Utara (Sumut), Timbul Jaya Hamonangan Sibarani, meminta Pemerintah Kabupaten Simalungun segera merehabilitasi ataupun memperbaiki saluran irigasi Bah Tongguran III di Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun.
“Kita akan mendorong Pemkab Simalungun untuk rehabilitasi saluran irigasi tersebut. Mengingat 400 hektare lahan persawahan nyaris gagal tanam,” ujarnya pada Mistar, Jumat (4/7/2025).
Menurutnya, rusaknya saluran irigasi Bah Tongguran III merugikan petani dan menghambat program prioritas Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan.
“Ini penting kita upayakan diperbaiki. Mengingat program prioritas Pak Prabowo terkait ketahanan pangan dan asta cita menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Mantan Ketua DPRD Simalungun itu mengatakan, jika saluran irigasi tersebut tidak segera diperbaiki, akan sangat merugikan masyarakat dalam sektor ekonomi.
“Makanya kita upayakan segera perbaikan. Kita tidak ingin masyarakat sengsara dari sisi ekonomi. Karena ini menyangkut nafkah masyarakat di wilayah itu,” katanya.
DPRD Kabupaten Simalungun seharusnya hadir menjadi jembatan penghubung antara masyarakat dan Pemkab Simalungun dalam mengatasi persoalan tersebut.
“Kalau masyarakat keluhkan kurangnya perhatian DPRD setempat. Saya akan bantu ingatkan rekan-rekan DPRD Simalungun agar mendengar aspirasi masyarakat di Huta Bayu Raja. Karena sudah menjadi tugas dan kewajiban mereka menjadi jembatan penghubung komunikasi,” ujar Timbul.
Lebih lanjut, Timbul berharap, persoalan kerusakan saluran irigasi bisa segera diatasi secara optimal.
“Kita berharap Pemkab Simalungun segeralah turun ke lokasi untuk melihat kerusakan itu. Agar masyarakat juga dapat terbantu,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun mengeluhkan atas rusaknya saluran irigasi Bah Tongguran III yang menyebabkan 400 hektare lahan persawahan gagal tanam.
Hal tersebut dibenarkan Camat Huta Bayu Raja, Ferry Risdoni Sinaga, saat dikonfirmasi pada Senin 26 Juni 2025 lalu. “Hancurlah, Bang. Satu musim nggak nanam, mungkin banyak yang alih fungsi ke jagung atau sawit," ujarnya.
Ia mengatakan jika tidak segera diperbaiki, petani akan kehilangan satu musim tanam. Sehingga, Ferry dan masyarakat Hut Bayu Raja berharap Pemkab Simalungun dapat turun langsung mengatasi persoalan tersebut.
“Minimnya pasokan air sangat mengganggu para petani untuk menanam. Untuk itu kami berharap Pemkab Simalungun dapat segera membantu menyelesaikan persoalan tersebut,” tuturnya. (ari/hm20)