Medan, MISTAR.ID

Anggota Komisi D DPRD Sumatera Utara (Sumut), Abdul Rahim Siregar, mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut memperbaiki saluran irigasi di Ujung Gorap, Kecamatan Batu Nadua, Kota Padangsidimpuan. Akibat kerusakan yang tak kunjung diperbaiki, sekitar 1.200 hektare sawah milik masyarakat mengalami kekeringan total.

“Kita sangat prihatin terhadap kondisi ini. Sawah seluas 1.200 hektare tidak bisa digarap karena rusaknya saluran irigasi. Ini berdampak langsung pada kesejahteraan petani,” kata Abdul Rahim, Senin (23/6/2025).

Ia mengungkapkan, saat melakukan kunjungan langsung ke lokasi pada 20 Juni 2025 lalu, kondisi saluran irigasi terlihat sangat memprihatinkan. Abdul Rahim menilai, hingga kini belum ada upaya nyata dari pemerintah untuk menangani persoalan tersebut.

“Kami melihat sendiri kondisi di lapangan. Saluran irigasi rusak parah, dan ini sudah berlangsung hampir dua tahun. Akibatnya, tidak ada aliran air ke sawah masyarakat. Pemerintah tidak boleh abai,” ujarnya.

Menurut Abdul Rahim, kerusakan saluran irigasi ini awalnya disebabkan oleh bencana alam. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut.

Ia juga menyinggung program nasional Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya swasembada pangan. Ia menilai, kerusakan saluran irigasi seperti ini justru menjadi hambatan besar dalam mewujudkan program tersebut.

“Saat negara sedang mendorong swasembada pangan, kondisi irigasi yang rusak seperti ini justru bertolak belakang dengan semangat itu,” katanya.

Abdul Rahim berharap Gubernur Sumut, Bobby Nasution, dan Dinas PUPR segera menindaklanjuti kondisi tersebut dan menjadikannya sebagai prioritas. “Kami dari Komisi D DPRD Sumut mendesak agar perbaikan saluran irigasi ini masuk dalam program prioritas pembangunan daerah,” tuturnya.

Temuan ini merupakan hasil kunjungan Abdul Rahim dalam kegiatan reses masa sidang tahun 2025 di Daerah Pemilihan (Dapil) VII DPRD Sumut, yang mencakup wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) pada 18 hingga 27 Juni 2025. (ari/hm24)