Wednesday, September 24, 2025
home_banner_first
KESEHATAN

Dokter India Ingatkan Bahaya Garam, Gula, dan Madu untuk Bayi di Bawah 12 Bulan

Rabu, 24 September 2025 05.30
dokter_india_ingatkan_bahaya_garam_gula_dan_madu_untuk_bayi_di_bawah_12_bulan

Ilustrasi. (Foto: Hellosehat)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Bayi di bawah usia satu tahun sebaiknya tidak diberi tambahan garam, gula, gula aren (jaggery), maupun madu karena berisiko mengganggu perkembangan organ dan kesehatan jangka panjang.

Peringatan ini disampaikan Konsultan Senior Neonatologi dan Pediatri Rumah Sakit Apollo Cradle and Children's Bengaluru-Brookefield, Dr. Senthil Kumar Sadasivam Perumal, seperti dikutip Hindustan Times, Minggu (22/9/2025).

Perumal menjelaskan, ginjal bayi yang belum matang belum mampu mengolah natrium secara optimal. “Memberi sedikit garam pada nasi atau lentil dapat membebani ginjal dan memicu gangguan ginjal atau tekanan darah tinggi di kemudian hari,” ujarnya.

Ia menegaskan, kebutuhan garam harian bayi di bawah 12 bulan sebetulnya sudah tercukupi dari ASI atau susu formula, yakni kurang dari satu gram per hari.

Selain garam, Perumal menyoroti kebiasaan sebagian keluarga India memberi jaggery atau madu. Menurutnya, kandungan zat besi pada jaggery tidak signifikan dibanding buah, sayuran, dan biji-bijian. Sementara madu berpotensi membawa spora bakteri Clostridium botulinum yang dapat memicu botulisme pada bayi meski kasusnya jarang, risikonya bisa fatal.

“Gula, madu, atau jaggery tetap merupakan sumber gula terkonsentrasi yang dapat menimbulkan dampak negatif. Pengenalan rasa manis sejak dini bisa membentuk preferensi makanan yang tidak sehat dan memicu obesitas, diabetes, atau gigi berlubang,” katanya.

Sebagai alternatif, Perumal merekomendasikan makanan alami seperti buah pisang, apel, pepaya, mangga, pir, serta sayuran manis, biji-bijian (beras, gandum, ragi, suji), dan kacang-kacangan tanpa garam. Lemak sehat seperti ghee, alpukat, dan bubuk kacang (jika tidak alergi) juga baik untuk memenuhi kebutuhan energi.

“Apa yang terasa tawar bagi orang dewasa sebenarnya sudah seimbang untuk bayi. Menghindari garam, gula, jaggery, dan madu bukanlah kompromi, melainkan perlindungan bagi perkembangan organ dan kesehatan jangka panjang anak,” tutur Perumal. []


REPORTER: