Cacingan Kerap Dianggap Sepele, Dinkes Sumut: Fatal Jika Tidak Dicegah

Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Muhammad Faisal Hasrimy saat diwawancarai. (foto: Berry/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyebut cacingan yang kerap dianggap sepele akan berakibat fatal jika tidak dicegah.
Kepala Dinkes Sumut, Muhammad Faisal Hasrimy turut menanggapi kasus Raya bocah 4 tahun, di Desa Cianaga, Kabupaten Sukabumi yang mengalami penyakit cacing gelang.
“Cacingan dapat berakibat fatal apabila tidak dicegah. Jadi jangan dianggap ringan. Kejadian anak meninggal akibat cacingan harus jadi perhatian,” ujarnya kepada Mistar, Senin (25/8/2025).
Faisal mengatakan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 15 tahun 2017 tentang penanggulangan cacingan dengan target nasional di bawah 10 persen per kabupaten/kota.
Dijelaskan Faisal, data survei tahun 2023 menunjukkan angka kecacingan anak di Sumut menyentuh 11,8 persen. Dinkes Sumut turut mensurvei 11 kabupaten/kota di Sumut dan enam diantaranya di bawah 10 persen.
“Terdapat enam kabupaten/kota sudah menunjukkan kondisi di bawah 10 persen, seperti Asahan, Gunungsitoli, dan Mandailing Natal,” tuturnya.
Lima diantaranya, dikatakan Faisal, belum memenuhi target di bawah 10 persen yaitu Batubara, Labuhanbatu, Sibolga, Deli Serdang, dan Karo.
Faisal mengatakan cacingan merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi cacing dalam tubuh manusia yang ditularkan melalui tanah.
"Cacing yang menginfeksi manusia di Indonesia yaitu cacing gelang, cacing cambuk dan cacing tambang. Infeksi cacingan menurunkan kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas orang yang terinfeksi," ucapnya.
Dia juga memberitahukan tanda dan gejala anak mengalami cacingan seperti, kurang nafsu makan, lesu, nyeri perut, diare, mual, penurunan berat badan, dan ada keluar cacing dari anus atau mulut. (Berry/hm18)