Wednesday, August 6, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Trump Rencanakan Tarif 250 Persen untuk Produk Farmasi

journalist-avatar-top
Rabu, 6 Agustus 2025 12.10
trump_rencanakan_tarif_250_persen_untuk_produk_farmasi

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: Istimewa/Mistar)

news_banner

Tokyo, MISTAR.ID

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan akan mengenakan tarif tinggi terhadap produk farmasi sebagai bagian dari kebijakan perdagangan America First. Dalam wawancara televisi yang disiarkan Selasa (5/8/2025), Trump menyebut tarif awal akan dikenakan secara ringan, sebelum meningkat hingga 250 persen dalam satu setengah tahun ke depan.

Langkah ini disebut sebagai upaya untuk mendorong produksi farmasi di dalam negeri. “Dalam satu tahun, paling lambat satu setengah tahun, tarifnya akan naik menjadi 150 persen, lalu menjadi 250 persen, karena kami ingin produk farmasi diproduksi di negara kami sendiri,” kata Trump kepada CNBC dan tidak merinci besaran tarif awal yang akan diterapkan.

Selain sektor farmasi, Trump juga mengungkap rencana untuk menerapkan tarif baru pada produk semikonduktor dalam waktu dekat. Ia menyebut pengumuman tarif akan dilakukan dalam sekitar satu pekan ke depan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Trump juga menyinggung penerapan tarif “resiprokal” terhadap sejumlah negara yang akan diberlakukan mulai Kamis, dengan kisaran tarif antara 10 hingga 41 persen, tergantung negara asal barang.

Kebijakan tarif tinggi sebelumnya juga telah diterapkan AS terhadap produk otomotif, baja, aluminium, dan tembaga dengan alasan keamanan nasional. Pemerintah AS saat ini tengah menyelidiki apakah perlu diberlakukan tarif tambahan terhadap produk farmasi dan semikonduktor dalam konteks serupa.

Dalam wawancara yang berlangsung selama sekitar 40 menit, Trump juga membahas hubungan dagang dengan China. Ia menyatakan kesepakatan perdagangan antara kedua negara kemungkinan akan tercapai sebelum akhir tahun, meski belum memastikan adanya pertemuan langsung dengan Presiden China Xi Jinping.

Trump turut mengomentari kemungkinan pemberlakuan tarif tambahan terhadap negara-negara yang masih membeli energi dari Rusia. Ia menyebut keputusan terkait hal ini akan diumumkan usai pertemuan dengan pihak Rusia yang dijadwalkan pada Rabu (6/8/2025).

Sebelumnya, Trump juga mengancam akan menaikkan tarif hingga 25 persen terhadap barang impor dari India, menyusul tudingan bahwa negara tersebut membeli dan menjual kembali minyak dari Rusia. []

REPORTER: