Berlin, MISTAR.ID

Ketegangan meningkat di Laut Baltik setelah dua jet tempur Jerman, Eurofighter, dikerahkan untuk mencegat pesawat pengintai Rusia, Selasa (26/8/2025) lalu.

Pesawat tersebut terdeteksi melintas di wilayah udara internasional dengan transponder dimatikan dan tanpa rencana penerbangan.

Menurut laporan media Deutsche Welle, Kamis (28/8/2025), jet tempur lepas landas dari pangkalan udara Rostock-Laage setelah Komando Udara NATO memberikan perintah intersepsi. Media Independent melaporkan bahwa durasi pesawat pengintai Rusia berada di wilayah tersebut belum dapat dipastikan.

Ini merupakan pengerahan kesepuluh pesawat tempur Jerman di Laut Baltik tahun ini, seiring pesawat pengintai Rusia kerap terbang dari Kaliningrad untuk memantau aktivitas militer NATO di kawasan Baltik, termasuk Polandia, Jerman, Denmark, dan Swedia.

Surat kabar Bild menilai aksi Rusia sebagai bentuk “intimidasi militer dan pengumpulan intelijen.” Pesawat pengintai sering terbang tanpa transponder atau rencana penerbangan, serta tidak melakukan kontak dengan kontrol lalu lintas udara regional, yang dianggap NATO sebagai perilaku berisiko tinggi.

Insiden ini terjadi seminggu setelah pesawat militer Polandia dan sekutunya diaktifkan terkait serangan udara Rusia di Ukraina barat, dekat perbatasan Polandia. Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia menegaskan pengerahan pesawat bertujuan menjaga keamanan wilayah udara Polandia.

Kremlin membantah laporan New York Times mengenai penerbangan pesawat pengintai Rusia di rute logistik militer Amerika Serikat dan sekutu melalui Jerman timur. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut laporan itu “lebih mirip berita bohong” dan menegaskan Rusia tidak mengomentari klaim tersebut. (**/hm16)