Friday, October 10, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Presiden Peru Dina Boluarte Dimakzulkan

Mistar.idJumat, 10 Oktober 2025 14.24
RE
presiden_peru_dina_boluarte_dimakzulkan

Presiden Peru Dina Boluarte. (Foto: Wikimedia Common/Mistar)

news_banner

Lima, MISTAR.ID

Parlemen Peru resmi memakzulkan Presiden Dina Boluarte dalam sidang darurat yang digelar pada Kamis (9/10/2025) malam waktu setempat. Boluarte, yang menolak hadir dalam sidang Kongres tersebut, dicopot dari jabatannya setelah mayoritas anggota parlemen mendukung pemakzulan.

Pemimpin Kongres Jose Jeri mengumumkan hasil pemungutan suara, di mana 118 dari 122 anggota parlemen menyetujui pemakzulan. Keputusan ini menandai berakhirnya masa jabatan Boluarte yang penuh gejolak sejak ia menjabat pada Desember 2022.

Boluarte menghadapi kritik tajam atas kegagalannya menekan gelombang kejahatan yang meningkat di berbagai wilayah. Ia juga dituduh memperkaya diri secara ilegal serta dianggap bertanggung jawab atas penindakan mematikan terhadap para demonstran dalam sejumlah aksi protes sebelumnya.

Perempuan berusia 63 tahun itu dikenal sebagai salah satu pemimpin dengan tingkat popularitas terendah di dunia atau hanya berkisar antara 2 hingga 4 persen menurut berbagai survei.

Kerusuhan di Peru telah berlangsung berbulan-bulan, dipicu oleh meningkatnya kejahatan terorganisir dan praktik pemerasan yang marak. Sejumlah jajak pendapat menunjukkan banyak warga menilai pemerintah maupun Kongres sarat dengan korupsi.

Ketegangan semakin memuncak setelah legislatif Peru mengesahkan undang-undang yang mewajibkan kaum muda bergabung dengan dana pensiun swasta, meski banyak di antara mereka bekerja di sektor informal dan dalam kondisi tidak aman.

Puncak kemarahan terjadi pada Minggu (21/9/2025), ketika ribuan warga turun ke jalan. Sebagian demonstran melempar batu dan bom molotov ke arah polisi, yang kemudian membalas dengan tembakan gas air mata.

Bentrokan ini terjadi sehari setelah insiden kekerasan di dekat kantor kepresidenan dan gedung parlemen, yang menyebabkan sedikitnya 18 orang luka-luka, terdiri atas 12 polisi dan enam jurnalis.

“Saya sangat marah. Saya merasa benar-benar disesatkan oleh pemerintahan ini dan Kongres yang hanya melayani kepentingan partai politik,” ujar Xiomi Aguiler, 28 tahun, seorang demonstran, dilansir dari AFP.

Sementara itu, Jonatan Esquen, 18 tahun, seorang mahasiswa, menyebut aksi protes kali ini sebagai awal dari kebangkitan.

“Anak muda kini lebih sadar dan aktif, baik di media sosial maupun dalam politik,” ujarnya.[]

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN