Seoul, MISTAR.ID

Lee Jae Myung menyampaikan pidato kemenangan perdananya setelah dipastikan memenangkan Pemilihan Presiden Korea Selatan (Korsel) 2025.

Dalam pidatonya, politisi Partai Demokrat itu menegaskan komitmennya untuk mengedepankan dialog ketimbang konfrontasi dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara (Korut).

“Sembari menguatkan kemampuan pertahanan nasional untuk menangkal Korea Utara, saya akan mendorong dialog dan komunikasi Korea dengan keyakinan teguh bahwa keamanan sejati tak terletak pada memenangkan perang, tapi mencegah keinginan untuk bertikai,” ujar Lee, dikutip dari kantor berita Yonhap, Rabu (4/6/2025).

Lee menekankan pentingnya hidup berdampingan antara Korsel dan Korut. Ia menyebut kedua negara harus bekerja sama untuk menemukan jalan berbagi kesejahteraan, seraya menjaga stabilitas di Semenanjung Korea guna meminimalkan risiko dan menjaga keamanan nasional tanpa mengorbankan kesejahteraan rakyat.

Tokoh progresif dari sayap kiri itu juga menyerukan persatuan rakyat, menyatakan bahwa politik tidak boleh menjadi alasan perpecahan di masyarakat.

“Bahkan jika politik memisahkan kita, rakyat tidak boleh dipecah belah. Ini merupakan tugas presiden menyatukan negara ini. Saya tidak akan pernah lupa bahwa tugas saya bukan sebagai penguasa, tapi sebagai pemimpin yang merangkul semua,” ucapnya.

Lee menyampaikan pidatonya dari podium yang didirikan dekat kediamannya, didampingi sang istri, Kim Hye Kyung. Ia menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada rakyat atas kepercayaan yang diberikan.

“Saya tidak akan mengecewakan harapan rakyat Korea Selatan,” ujar Lee.

Hingga saat ini, Lee Jae Myung unggul dengan perolehan suara sementara sebesar 49,42 persen. Ia mengalahkan rival terkuatnya, Kim Moon Soo dari Partai Kedaulatan Rakyat, yang meraih 41,15 persen suara.[]