Sunday, August 17, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Pramugari Air Canada Mogok Tuntut Kenaikan Gaji, Ratusan Penerbangan Batal

journalist-avatar-top
Minggu, 17 Agustus 2025 08.21
pramugari_air_canada_mogok_tuntut_kenaikan_gaji_ratusan_penerbangan_batal_

Pramugari Air Canada saat melakukan mogok kerja. (foto: Reuters)

news_banner

Ottawa, MISTAR.ID

Maskapai penerbangan terbesar Kanada, Air Canada, mengalami kelumpuhan operasional setelah 10.000 pramugarinya yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pegawai Publik Kanada (CUPE) menggelar aksi mogok kerja, Sabtu (16/8/2025).

Aksi ini berdampak besar, lebih dari 600 penerbangan dibatalkan, dan sekitar 100.000 penumpang terdampak. Protes dilancarkan setelah serikat menyampaikan pemberitahuan mogok 72 jam sebelumnya, dan secara hukum berhak memulai aksi sejak pukul 12.01 waktu setempat.

Air Canada menyatakan akan menghentikan operasional secara bertahap sebagai respons atas aksi ini. Maskapai tersebut biasanya melayani sekitar 130.000 penumpang setiap hari, menjadikan mogok ini sebagai pukulan serius terhadap operasional perusahaan.

CUPE menuntut kenaikan gaji yang sesuai inflasi, serta kompensasi atas waktu kerja yang saat ini tidak dibayar, seperti saat proses boarding dan persiapan penerbangan.

Dikutip dari AFP, Air Canada menawarkan skema baru di mana pramugari senior bisa memperoleh hingga 87.000 dolar Kanada (sekitar Rp1,02 miliar) per tahun pada 2027. Namun, CUPE menolak tawaran itu karena dianggap masih di bawah standar industri dan tidak mencerminkan realitas biaya hidup saat ini.

Serikat juga menolak usulan penyelesaian melalui arbitrase independen yang diajukan oleh pemerintah federal dan pihak maskapai.

Direktur Pusat Hubungan Industrial Universitas Toronto, Rafael Gomez, menyoroti praktik umum industri penerbangan global yang hanya membayar pramugari saat pesawat mengudara, bukan saat mereka bekerja di darat seperti boarding.

“Banyak penumpang mungkin tidak tahu bahwa pramugari membantu selama proses boarding tanpa mendapat bayaran. Ini menciptakan persepsi ketidakadilan yang mudah dimengerti publik,” ujarnya.

Gomez memprediksi mogok kerja ini tidak akan berlangsung lama, mengingat saat ini merupakan musim padat penumpang, dan potensi kerugian maskapai bisa mencapai ratusan juta dolar. “Ini lebih dari sekadar tuntutan gaji. Ini adu strategi antara perusahaan dan para kru kabin,” katanya. (mtr/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN