PM Inggris Keir Starmer Tolak Larangan Suporter Maccabi Tel Aviv di Birmingham: "Keputusan yang Salah!"

Orang-orang merayakan ketika penggemar sepak bola Maccabi Tel Aviv tiba di Bandara Internasional Ben Gurion, setelah serangan semalam setelah pertandingan antara Maccabi dan Ajax Amsterdam, di Lod, Israel, (8/11/2024) lalu. (foto:reuters/thomaspeter/mistar)
Pematangsiantar, MISTAR.ID
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menegaskan bahwa suporter klub Israel Maccabi Tel Aviv tidak seharusnya dilarang menghadiri pertandingan Liga Europa melawan Aston Villa di Birmingham pada 6 November 2025, meski ketegangan meningkat akibat isu antisemitisme dan protes pro-Palestina terkait perang di Gaza.
Sebelumnya, Aston Villa mengumumkan bahwa fans Maccabi Tel Aviv yang melakukan perjalanan ke Inggris tidak akan diizinkan masuk stadion.
Keputusan itu diambil setelah Polisi West Midlands mengungkapkan kekhawatiran atas potensi aksi protes besar-besaran dan emisi yang dikeluarkan di sekitar area pertandingan.
Baca Juga: Norwegia Bantai Israel 5-0, Haaland Cetak Hat-trick Spektakuler di Kualifikasi Piala Dunia
Kecaman dari Israel dan Reaksi Politik di Inggris
Larangan tersebut memicu kemarahan pejabat Israel. Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menyebut keputusan itu “memalukan” dan menuduh otoritas Inggris tunduk pada tekanan politik.
Perdana Menteri Starmer langsung bereaksi melalui akun X (Twitter) , menyebut kebijakan itu sebagai “keputusan yang salah.”
"Kami tidak akan menempatkan antisemitisme di jalan-jalan kami. Tugas polisi adalah memastikan semua penggemar sepak bola dapat menikmati pertandingan tanpa rasa takut akan kekerasan atau intimidasi," tulis Starmer, dikutip dari Reuters, Jumat (17/10/2025).
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Lisa Nandy dikabarkan akan mengadakan pertemuan dengan pejabat Kementerian Dalam Negeri untuk mencari solusi atas kontroversi tersebut.
Polisi Takut Kekerasan Terulang Seperti di Amsterdam
Kekhawatiran aparat keamanan Inggris bukan tanpa alasan.
Pada November 2024, terjadi bentrokan keras di Amsterdam seusai laga Maccabi Tel Aviv vs Ajax.
Lebih dari 60 orang ditangkap, sementara lima penggemar Maccabi dilaporkan dirawat di rumah sakit setelah dikejar dan diserang kelompok skuter bersenjata anti-Israel.
Rekaman video yang diputar oleh Reuters menunjukkan bahwa sebelum pertandingan tersebut, sebagian suporter Maccabi memuat slogan anti-Arab, membakar bendera Palestina, dan merusak beberapa kendaraan, termasuk taksi.
Walikota Amsterdam kemudian menyatakan bahwa tidak akan lagi menjadi tuan rumah pertandingan Maccabi Tel Aviv di masa mendatang.
Atas dasar itulah, Polisi West Midlands merekomendasikan larangan kehadiran pendukung Maccabi, dengan alasan keselamatan masyarakat.
“Keputusan ini didasarkan pada intelijen saat ini dan kejadian sebelumnya, termasuk bentrokan kekerasan serta kejahatan kebencian yang terjadi selama pertandingan di Amsterdam,” bunyi pernyataan resmi polisi.
Baca Juga: Prediksi Norwegia vs Israel: Duel Sengit di Ullevaal, Tanpa Ødegaard tapi Masih Ada Haaland
Dukungan dan Penetangan di Parlemen Inggris
Larangan terhadap fans Maccabi Tel Aviv memunculkan di kalangan politisi Inggris.
Beberapa anggota parlemen lintas partai mengecam keputusan tersebut dan meminta peninjauan ulang segera.
Namun, anggota parlemen independen Ayoub Khan justru mendukung larangan itu.
Menurutnya, risiko keamanan yang muncul terlalu besar untuk ditanggung.
“Sejak pertandingan diumumkan, sudah jelas ada risiko keselamatan laten yang bahkan aparat keamanan terbaik pun tidak akan mampu mengendalikan sepenuhnya,” ujar Khan.
Tensi Global: Protes Gaza Bayangi Dunia Sepak Bola
Pertandingan klub Israel belakangan ini sering menjadi sasaran protes pro-Palestina di berbagai negara Eropa.
Pekan lalu, polisi Norwegia terpaksa menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstrasi saat tim nasional Israel bermain di Oslo.
Sementara di Udine, Italia, laga tim Israel bentrokan antara demonstran dan aparat , meski semula berlangsung damai.
Situasi ini membuat pertandingan Aston Villa kontra Maccabi Tel Aviv pada awal November nanti diawasi ketat oleh otoritas Inggris dan UEFA.
Isu Antisemitisme Naik Daun di Inggris
Kasus antisemitisme menjadi isu sensitif di pemerintahan Keir Starmer.
Pada awal Oktober, dua jemaat Yahudi terbunuh dalam serangan di sebuah sinagoga di Manchester.
Pemerintah Inggris kini menjanjikan tambahan dana keamanan untuk melindungi komunitas Yahudi dan tempat-tempat ibadah mereka.
Namun di sisi lain, pemerintah Partai Buruh juga dikritik karena berupaya melarang kelompok kampanye “Palestine Action” dengan dasar undang-undang anti-terorisme , yang menimbulkan kemarahan aktivis kebebasan sipil.
Kesimpulan: Kontroversi larangan pendukung Maccabi Tel Aviv mencerminkan ketegangan geopolitik yang merembes ke dunia olahraga.
Bagi Perdana Menteri Starmer, langkah ini bukan sekadar soal sepak bola, tetapi juga ujian politik dan moral dalam menyeimbangkan keamanan publik dengan kebebasan berekspresi.
Pertandingan Aston Villa vs Maccabi Tel Aviv di Birmingham diperkirakan akan berlangsung di bawah pengawasan ketat aparat , dengan fokus utama mencegah bentrokan antara pendukung Israel dan kelompok pro-Palestina. (*/hm27)
BERITA TERPOPULER






Der Klassiker Memanas! Bayern Munchen Unggul 1-0 Atas Dortmund di Babak Pertama Lewat Gol Harry Kane



