Tuesday, September 9, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Jepang Krisis Kelahiran, Hanya Tersisa 1 Anak pada Tahun 2720

journalist-avatar-top
Selasa, 9 September 2025 13.55
jepang_krisis_kelahiran_hanya_tersisa_1_anak_pada_tahun_2720

Anak-anak di Jepang. (foto:istimewa/mistar)

news_banner

Tokyo, MISTAR.ID

Jepang tengah menghadapi krisis demografi serius setelah angka kelahiran terus merosot ke titik terendah dalam sejarah modern. Pada paruh pertama 2024, hanya tercatat 350.074 kelahiran, turun 5,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2023.

Data ini melanjutkan tren suram tahun 2023 yang mencatat jumlah kelahiran tahunan terendah sejak pencatatan dimulai pada 1899. Profesor Hiroshi Yoshida dari Tohoku University memperingatkan, jika tren ini berlanjut, Jepang terancam mengalami depopulasi ekstrem.

Mengutip Independent, Selasa (9/9/2025) Yoshida membuat jam populasi berbasis data resmi Biro Statistik Jepang. Jam tersebut menampilkan hitungan real time jumlah anak di bawah 14 tahun dan memproyeksikan penurunannya dari tahun ke tahun. Hasilnya mengejutkan Jepang diperkirakan hanya akan memiliki seorang anak berusia di bawah 14 tahun pada 5 Januari 2720.

Proyeksi ini berarti sekitar 695 tahun dari sekarang, mencerminkan betapa seriusnya krisis kelahiran di Negeri Sakura.

Salah satu penyebab utama adalah rendahnya angka pernikahan seiring meningkatnya jumlah orang yang memilih hidup melajang. Pemerintah Jepang telah berupaya mendorong kelahiran melalui berbagai cara, seperti subsidi perumahan, perluasan fasilitas penitipan anak, hingga meluncurkan aplikasi kencan.

Langkah tidak biasa ini bahkan menarik perhatian miliarder Elon Musk. Melalui unggahan di platform X, Musk menulis bahwa tanpa tindakan radikal, Jepang dan banyak negara lain berisiko kehilangan generasi penerusnya. (rri/hm16)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN