Sunday, June 22, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Ini Tiga Skenario Iran Merespons Serangan AS

journalist-avatar-top
Minggu, 22 Juni 2025 11.53
ini_tiga_skenario_iran_merespons_serangan_as

Dalam foto arsip tanggal 26 Oktober 2010 ini, seorang pekerja mengendarai sepeda di depan gedung reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr, tepat di luar kota Bushehr di selatan. (Foto: AP Photo/Mehr News Agency, Majid Asgaripour)

news_banner

Jakarta, MISTAR.ID

Amerika Serikat menyerang Iran. Tiga fasilitas nuklir Iran dibom AS. Lalu, bagaimana Iran merespons serangan tersebut?

Menurut Abbas Aslani, seorang peneliti senior di Pusat Studi Strategis Timur Tengah di Teheran, Iran berpotensi melakukan tiga skenario setelah serangan AS.

"Salah satunya bisa berupa reaksi terbatas, tergantung pada besarnya kerusakan," kata Aslani, mengutip Kantor Berita Al Jazeera, Minggu (22/6/2025)..

"Namun, jangan lupa bahwa selain serangan terhadap fasilitas nuklir, ini adalah langkah langsung AS dalam perang dengan Iran. Iran sebelumnya telah memperingatkan bahwa mereka akan menanggapi tindakan ini," katanya.

"Skenario kedua bisa berupa perang skala penuh, dengan Iran mencoba melakukan serangan serius terhadap kepentingan AS dan Israel. Ini bisa mencakup berbagai target, termasuk situs nuklir Israel dan sekutu Iran bisa bergabung," katanya.

Dia menambahkan bahwa opsi ketiga bisa berupa gabungan keduanya, dengan menunjuk pada Selat Hormuz, yang bisa ditutup Iran untuk menghalangi keseimbangan energi di kawasan tersebut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menuduh Washington melanggar hukum internasional.

"Amerika Serikat, anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah melakukan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB dan hukum internasional, dengan menyerang instalasi nuklir damai Iran," kata Araghchi dalam sebuah unggahan di media sosial, Minggu (22/6/2025).

"Peristiwa pagi ini keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi abadi. Setiap anggota PBB harus waspada atas perilaku yang sangat berbahaya, melanggar hukum, dan kriminal ini."

Ia menambahkan bahwa Iran "memiliki semua pilihan untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya". []


REPORTER: