Kuala Lumpur, MISTAR.ID

Kabar mengejutkan mengenai pendakwah internasional asal India, Zakir Naik, mendadak viral di media sosial.

Sebuah unggahan di X (dulu Twitter) awal September 2025 mengklaim bahwa Zakir Naik diduga terinfeksi HIV/AIDS di Malaysia. Klaim ini pertama kali dipublikasikan akun @Fatima_Khatun01 yang menyebut adanya “dokumen medis rahasia” terkait kondisi kesehatan pendakwah kontroversial tersebut.

Dalam unggahannya, akun tersebut menuduh adanya upaya menutupi kondisi kesehatan Zakir Naik agar aktivitas dakwah dan konversi agama yang dijalankannya tetap berlangsung. Narasi ini pun dengan cepat menyebar luas, memicu spekulasi di kalangan warganet baik di Malaysia maupun di negara lain.

Akibat cuitan tersebut, nama Zakir Naik menjadi perbincangan hangat dan masuk dalam daftar pencarian teratas Google Trends.

Bantahan Pihak Zakir Naik

Tim kuasa hukum Zakir Naik segera merespons isu tersebut. Pengacara seniornya, Akberdin Abdul Kadir, menegaskan bahwa klaim yang beredar adalah berita palsu tanpa dasar kebenaran.

"Berita itu sama sekali tidak benar, sepenuhnya hoaks," ujar Akberdin kepada Malaysiakini.com, Kamis (11/9/2025).

Ia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati menerima dan menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya, karena berpotensi merusak reputasi kliennya yang aktif berdakwah dengan pengikut yang besar di berbagai negara.

Reaksi Publik dan Media Sosial

Meski sudah ada bantahan resmi, isu dugaan HIV Zakir Naik tetap ramai diperbincangkan di media sosial. Sebagian warganet menilai tuduhan itu fitnah untuk menjatuhkan nama pendakwah, sementara sebagian lain meminta klarifikasi resmi berupa bukti medis. Kasus ini juga menyoroti cepatnya penyebaran hoaks di era digital, terutama terkait tokoh publik berpengaruh.

Jejak Kontroversi Zakir Naik

Zakir Naik bukan sosok asing dalam kontroversi. Ia dikenal dengan ceramah blak-blakan yang kerap menimbulkan perdebatan. Di Malaysia, ia pernah dikritik karena ucapannya dianggap menyinggung komunitas tertentu. Di beberapa negara lain, Zakir Naik juga menghadapi tuduhan terkait ujaran kebencian dan radikalisme. Meski demikian, ia tetap memiliki basis penggemar yang kuat.

Pentingnya Verifikasi Informasi

Kasus ini kembali menegaskan pentingnya memverifikasi informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya. Pihak berwenang di Malaysia diharapkan menindaklanjuti penyebaran informasi palsu agar tidak menimbulkan keresahan publik.

Kuasa hukum Zakir Naik menegaskan bahwa tuduhan HIV/AIDS adalah hoaks dan tidak benar. Masyarakat diimbau bersikap bijak, memeriksa fakta, dan tidak ikut menyebarkan isu yang belum jelas kebenarannya. (**/hm16)