Dituduh Terlibat Penipuan Online, Wamen Keuangan Thailand Mundur

Ilustrasi terlibat penipuan online. (foto: istockphoto/mistar)
Bangkok, MISTAR.ID
Wakil Menteri (Wamen) Keuangan Thailand Vorapak Tanyawong mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (22/10/2025). Ia menegaskan tidak memiliki kaitan dengan jaringan penipuan online lintas negara, terutama yang berbasis di Kamboja.
“Untuk menghadapi proses hukum ini, saya butuh waktu dan khawatir akan mengganggu tugas utama saya di Kementerian Keuangan,” ujarnya dalam konferensi pers, dilansir dari CNA dikutip Jumat (24/10/2025).
Perdana Menteri Anutin Charnvirakul sebelumnya memerintahkannya menyerahkan penjelasan tertulis atas tuduhan soal keterkaitannya dengan jaringan penipuan berbasis di Kamboja.
Berbicara di Kementerian Keuangan, seperti dilaporkan Bangkok Post, Vorapak menyebut tuduhan yang mengaitkannya dengan kelompok keuangan ilegal sebagai fitnah dan informasi yang diputarbalikkan.
“Saya memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman di sektor perbankan dan keuangan, baik di dalam maupun luar negeri. Saya tidak pernah mencari kekuasaan politik. Niat saya hanya melayani negara dengan keahlian yang saya miliki,” katanya.
Ia membantah terlibat jaringan penipuan di Kamboja. Menurut dia, klaim bahwa dirinya terhubung dengan sindikat keuangan ilegal adalah tidak benar.
Vorapak juga menepis klaim yang mengaitkannya dengan BIC Group dan BIC Bank di Kamboja.
“Beberapa pihak mencoba menghubungkan nama saya dengan BIC Group dan BIC Bank, tapi saya tidak pernah berurusan dengan mereka. Apa pun masalah hukum yang mereka hadapi tidak ada kaitannya dengan saya,” ujarnya.
Ia mengakui pernah bertemu Ketua BIC Group, Yim Leak, rekan dekat mantan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen namun menegaskan tidak pernah menjadi penasihat atau eksekutif perusahaan tersebut. Ia baru mengetahui namanya dan fotonya dicantumkan sebagai penasihat di situs perusahaan.
Dugaan aliran dana
Menurut laporan dari Whale Hunting, Vorapak disebut pernah tercantum sebagai penasihat BIC Bank dan istrinya diduga menerima pembayaran mata uang kripto senilai US$ 3 juta dari jaringan kriminal Cina-Kamboja. Jaringan tersebut merupakan bagian dari kelompok yang tengah diselidiki pemerintah Thailand dalam kasus penipuan siber lintas negara.
Laporan yang sama juga menyebut keterkaitan Vorapak dengan Ben Smith atau Benjamin Mauerberger, yang disebut berada di pusat jaringan keuangan ilegal di Kamboja dan Thailand.
Vorapak menjelaskan bahwa hubungannya dengan Mauerberger hanya sebatas orang tua murid di sekolah yang sama, bukan hubungan bisnis. Vorapak baru menjabat sebagai wakil menteri selama satu bulan. Sebelumnya ia berkarier di sektor perbankan, termasuk di Bank of America dan JP Morgan Chase di Thailand. Ia masuk politik tahun lalu sebagai penasihat Menteri Keuangan.























