Lima, MISTAR.ID

Kongres Peru resmi melantik Ketua Parlemen Jose Jeri sebagai Presiden baru menggantikan Dina Boluarte yang dimakzulkan, Jumat (10/10/2025) waktu setempat. Pelantikan dilakukan kurang dari satu jam setelah Kongres memutuskan memberhentikan Boluarte secara mutlak.

Pemakzulan tersebut dilakukan usai mosi yang diajukan lintas fraksi parlemen dengan alasan ketidakmampuan moral dalam memimpin. Boluarte menolak hadir untuk membela diri dalam sidang Kongres, Kamis (9/10/2025) malam, namun proses pemungutan suara tetap dilanjutkan.

Dalam pemungutan suara tersebut, 118 dari 122 anggota parlemen menyatakan setuju untuk mencopot Boluarte dari jabatannya. Beberapa jam kemudian, Jose Jeri secara resmi dilantik sebagai Presiden Republik Peru.

“Hari ini saya menerima jabatan sebagai Presiden republik ini dengan penuh kerendahan hati... untuk memimpin pemerintahan transisi,” ujar Jeri dalam pidatonya di depan Kongres, sambil mengenakan selempang bendera nasional Peru.

Jeri, 38 tahun, adalah politisi konservatif dari partai Somos Peru dan sebelumnya menjabat Ketua Kongres sejak Juli. Ia kini tercatat sebagai Presiden ke-7 Peru sejak tahun 2016, sekaligus salah satu kepala negara termuda di dunia saat ini.

Dalam pidato perdananya, Jeri menekankan fokus pemerintahannya akan tertuju pada penanganan krisis keamanan yang terus memburuk di bawah pemerintahan sebelumnya. “Musuh utama kita ada di jalanan: geng kriminal,” tegasnya. “Kita harus menyatakan perang terhadap kejahatan.”

Pemakzulan Boluarte sendiri dipicu oleh tuduhan keterlibatannya dalam pengayaan diri secara ilegal serta tanggung jawabnya atas tindakan keras aparat terhadap aksi unjuk rasa pro-demokrasi, yang menyebabkan korban jiwa. Meski demikian, Boluarte membantah seluruh tuduhan tersebut dan mengklaim tidak melakukan pelanggaran hukum.

Dengan dilantiknya Jose Jeri sebagai presiden transisi, Peru kini memasuki babak baru dalam upaya mengakhiri ketidakstabilan politik yang telah berlangsung bertahun-tahun.