Friday, July 25, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Cekcok Perbatasan Memanas, Thailand Usir Dubes Kamboja dan Tarik Dubesnya

journalist-avatar-top
Kamis, 24 Juli 2025 10.42
cekcok_perbatasan_memanas_thailand_usir_dubes_kamboja_dan_tarik_dubesnya

Polisi perbatasan Kamboja berjaga di dekat gerbang perlintasan perbatasan dengan Thailand yang ditutup saat sengketa perbatasan memanas. (foto: AFP)

news_banner

Bangkok, MISTAR.ID

Ketegangan di perbatasan Thailand-Kamboja kembali meningkat. Pemerintah Thailand secara resmi mengusir Duta Besar Kamboja dari Bangkok, Rabu (23/7/2025), menyusul insiden ledakan ranjau darat yang melukai lima personel militer Thailand. Tak hanya itu, Thailand juga menarik pulang duta besarnya dari Phnom Penh, menandai penurunan tajam dalam hubungan diplomatik kedua negara.

Pelaksana tugas (Plt) Perdana Menteri (Pm) Thailand, Phumtham Wechayachai, mengungkap penyelidikan militer menemukan bukti baru yang mengindikasikan adanya ranjau darat yang ditanam ulang oleh pihak Kamboja di wilayah perbatasan yang masih disengketakan. Tuduhan tersebut segera dibantah keras oleh pihak Phnom Penh.

"Menanggapi insiden di Distrik Nam Yuen, Provinsi Ubon Ratchathani, kami memutuskan untuk menutup beberapa pos perbatasan dan menurunkan tingkat hubungan diplomatik," ujar Phumtham dalam pernyataan pers dikutip dari AFP, Kamis (24/7/2025).

Insiden ranjau tersebut terjadi pada Rabu sore dan menyebabkan satu tentara Thailand kehilangan kaki, sementara empat lainnya mengalami cedera akibat tekanan ledakan, termasuk trauma di bagian dada dan gangguan pendengaran.

Perseteruan perbatasan di wilayah yang dikenal sebagai "Segitiga Zamrud" — titik pertemuan antara Thailand, Kamboja, dan Laos — sudah memanas sejak bentrokan bersenjata pada Mei lalu yang menyebabkan seorang prajurit Kamboja tewas.

Sejak saat itu, hubungan kedua negara terus memburuk dengan aksi saling serang militer serta pembatasan perdagangan dan perlintasan perbatasan.

Kamboja Membantah Tuduhan

Kementerian Pertahanan Kamboja merespons cepat tuduhan tersebut. Dalam pernyataan resmi Rabu malam, juru bicara Maly Socheata menyatakan tuduhan dari pihak Thailand tidak berdasar dan menyesatkan.

"Kamboja secara tegas menolak semua klaim bahwa kami menanam ranjau baru. Wilayah itu masih menyimpan banyak ranjau sisa konflik masa lalu, dan belum seluruhnya dibersihkan," kata Socheata.

Ia juga menuding Thailand sebagai pihak yang tidak bertanggung jawab atas tindakan agresifnya dan menolak narasi bahwa Kamboja telah melanggar hukum internasional.

"Thailand tidak hanya memfitnah, tetapi juga menjadikan Kamboja sebagai korban yang tidak adil. Kami akan mempertahankan integritas wilayah kami dengan segala cara," ucapnya. (mtr/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN