Thursday, July 3, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

Brasil Ancam Tempuh Jalur Hukum atas Kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani

journalist-avatar-top
Rabu, 2 Juli 2025 19.45
brasil_ancam_tempuh_jalur_hukum_atas_kematian_juliana_marins_di_gunung_rinjani

Brasil berencana menempuh jalur hukum jika hasil autopsi kedua mendiang Juliana Marins menunjukkan ada kelalaian yang menyebabkan perempuan itu meninggal dunia. (foto: ahmad subaidi/antara)

news_banner

Brasilia, MISTAR.ID

Pemerintah Brasil mengancam akan menempuh jalur hukum internasional jika ditemukan adanya unsur kelalaian dalam penanganan kasus kematian Juliana Marins, 26 tahun, turis asal Brasil yang meninggal dunia usai terjebak empat hari di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 21 Juni lalu.

Advokat Hak Asasi Manusia dari Kantor Pembela Umum Federal Brasil (DPU), Taisa Bittencourt, mengungkapkan pihak keluarga telah meminta dilakukannya autopsi ulang untuk memastikan penyebab kematian Marins.

“Kami menunggu laporan dari pihak Indonesia. Setelah laporan diterima, kami akan menentukan langkah selanjutnya. Autopsi kedua ini dilakukan atas permintaan keluarga Juliana,” ujar Bittencourt seperti dikutip dari media lokal Globo.

Ia menambahkan, autopsi ulang ini dilakukan karena pihak keluarga merasa minim informasi dan klarifikasi dari otoritas Indonesia terkait waktu pasti dan penyebab kematian korban.

DPU juga telah meminta Kepolisian Federal Brasil untuk menyelidiki kemungkinan adanya pelanggaran pidana, termasuk dugaan kelalaian dan pengabaian oleh otoritas Indonesia dalam proses evakuasi.

Jika ditemukan indikasi pelanggaran serius, Brasil berencana membawa kasus ini ke lembaga hukum internasional seperti Komisi Hak Asasi Manusia Antar-Amerika (IACHR).

Sementara itu, Kantor Jaksa Agung Brasil (AGU) menyatakan siap mendampingi proses autopsi ulang dan telah mengajukan permintaan rapat darurat dengan DPU dan pemerintah Brasil untuk membahas respons resmi terhadap kasus ini.

“Autopsi dan analisis ulang penting untuk memastikan penyebab kematian serta menjamin keluarga korban mendapatkan hak sesuai kerangka hukum Brasil,” bunyi pernyataan resmi AGU.

Juliana Marins dilaporkan terjatuh pada 21 Juni 2025 sekitar pukul 06.30 WITA saat berada di puncak Gunung Rinjani. Tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian pada hari yang sama pukul 09.50 WITA, namun cuaca buruk dan kabut tebal menghambat proses pencarian.

Pada Minggu (23/6/2025), pencarian menggunakan drone juga belum membuahkan hasil. Korban akhirnya ditemukan pada Senin (24/6/2025) sekitar pukul 07.05 dalam keadaan tidak bergerak.

Namun, proses evakuasi kembali tertunda karena medan ekstrem dan cuaca tidak bersahabat. Jenazah Marins baru berhasil dievakuasi pada Rabu (25/6/2025) pagi pukul 06.00 WITA menggunakan metode lifting. (cnn/hm24)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN