Saturday, July 26, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

PM Thailand Peringatkan Kamboja: Konflik Perbatasan Bisa Jadi Perang Terbuka

journalist-avatar-top
Jumat, 25 Juli 2025 16.54
pm_thailand_peringatkan_kamboja_konflik_perbatasan_bisa_jadi_perang_terbuka

Plt PM Thailand Phumtham Wechayachai. (foto: AFP)

news_banner

Bangkok, MISTAR.ID

Pelaksana Tugas (Plt) Perdana Menteri (PM) Thailand, Phumtham Wechayachai, mengeluarkan peringatan keras kepada Kamboja di tengah eskalasi konflik bersenjata di wilayah perbatasan kedua negara. Thailand melaporkan sedikitnya 15 warganya tewas, sebagian besar warga sipil, akibat serangan dari pasukan Kamboja.

Dalam pernyataannya di Bangkok, Jumat (25/7/2025), Phumtham menegaskan situasi di perbatasan semakin kritis dan bisa berkembang menjadi perang terbuka jika tidak segera diredam.

“Kami sudah mencoba menempuh jalan kompromi karena kita adalah negara bertetangga. Namun, kini militer Thailand telah diperintahkan untuk bertindak cepat jika keadaan darurat terjadi,” ujar Phumtham.

Peringatan tersebut muncul seiring pertempuran yang terus berlangsung di sejumlah titik perbatasan yang disengketakan. Otoritas Thailand melaporkan lebih dari 138.000 warga telah mengungsi sejak bentrokan terbaru pecah, Kamis (24/7/2025) pagi.

Kementerian Kesehatan Thailand menyebut, hingga Jumat siang, sebanyak 15 orang telah tewas, terdiri dari 14 warga sipil dan satu anggota militer. Sementara 46 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk 15 personel militer.

Di sisi lain, Kamboja melaporkan satu warga sipil berusia 70 tahun tewas akibat serangan Thailand di Provinsi Oddar Meanchey, dan lima orang lainnya luka-luka.

Konflik yang telah berlangsung lama ini kembali memanas setelah ledakan ranjau melukai sejumlah tentara Thailand, Rabu (23/7/2025). Sehari setelahnya, pertempuran besar terjadi, melibatkan serangan roket, jet tempur, artileri, hingga tank.

Militer Thailand menyatakan bentrokan terjadi di enam titik, termasuk kawasan sekitar dua kuil kuno yang berada di wilayah sengketa. Pasukan Kamboja dilaporkan menembakkan roket dan peluru artileri ke wilayah Thailand, sementara militer Thailand membalas dengan serangan udara menggunakan jet tempur F-16.

Kedua pihak saling menuding sebagai pihak yang lebih dulu memulai serangan.

Pada Jumat (25/7/2025) pagi, bentrokan kembali pecah di tiga lokasi berbeda. Thailand menuduh pasukan Kamboja melakukan pengeboman menggunakan senjata berat, artileri lapangan, dan sistem roket BM-21. Thailand kemudian membalas dengan tembakan artileri dengan skala yang setara.

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN