21 Anak Tewas Akibat Sirup Obat Batuk Beracun di India, Mayoritas Balita

Ilustrasi. (foto: iStockphoto)
New Delhi, MISTAR.ID
Sebanyak 21 anak mayoritas berusia di bawah lima tahun, dilaporkan meninggal dunia setelah mengonsumsi sirup obat batuk yang terkontaminasi zat beracun di India. Insiden tragis ini terjadi dalam sebulan terakhir di negara bagian Madhya Pradesh, seperti dilaporkan AFP, Kamis (9/10/2025).
Pihak berwenang menyatakan, sirup batuk bermerek Coldriff yang diproduksi oleh perusahaan Sresan Pharma asal Tamil Nadu, diduga mengandung dietilen glikol (DEG) — senyawa kimia beracun yang umumnya digunakan dalam industri sebagai pelarut, namun sangat berbahaya bila tertelan.
Kementerian Kesehatan India mengonfirmasi temuan zat tersebut berdasarkan hasil uji laboratorium. Pemerintah negara bagian Madhya Pradesh pun segera menarik dan melarang peredaran produk tersebut di wilayahnya.
Kepolisian India telah menangkap pemilik Sresan Pharma, G Ranganathan, atas tuduhan pembunuhan berencana. Ia juga diselidiki terkait pelanggaran hukum lain termasuk dugaan pemalsuan obat, menurut sumber kepolisian yang dikutip AFP.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) disebut telah meminta klarifikasi kepada otoritas India apakah sirup Coldriff juga termasuk dalam produk ekspor ke luar negeri.
Insiden ini menjadi pukulan serius bagi reputasi India sebagai salah satu eksportir utama produk farmasi global. Ini bukan kali pertama obat sirup asal India dikaitkan dengan kematian massal anak-anak.
Pada tahun 2022, lebih dari 70 anak di Gambia meninggal akibat gagal ginjal setelah mengonsumsi obat batuk sirup yang mengandung DEG dan etilen glikol. Tak lama berselang, 68 anak lainnya di Uzbekistan dilaporkan tewas dalam insiden serupa antara 2022 dan 2023.
Serangkaian kasus ini menimbulkan kekhawatiran serius terhadap standar produksi dan pengawasan obat di India, yang menjadi salah satu pemasok farmasi terbesar di dunia, terutama untuk negara-negara berkembang.