Deli Serdang, MISTAR.ID

Tiga orang yang mengaku wartawan ditangkap Polsek Beringin karena memeras Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 101928 Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, M Soleh, Kamis (29/5/2025).

Dari tiga pelaku, dua perempuan berinisial DSM dan R. Satu pelaku lainnya adalah pria bernama Amri. Ketiganya memeras Kepala Sekolah sebesar Rp1 juta. Dari penangkapan ketiganya, ditemukan bukti 18 lembar uang Rp50.000.

Kasi Humas Polresta Deli Serdang Iptu J Napitupulu membenarkan kejadian tersebut. “Saat ini, kasusnya dalam penanganan Polsek Beringin. Pelapor (M Soleh) merasa diperas dan diancam oleh terlapor. Korban menelepon Polsek Beringin saat pemerasan terjadi,” kata Napitupulu, Minggu (1/6/2025).

Kasus ini berawal saat DSM menghubungi Kepala Sekolah melalui telepon agar bertemu di warung sekitar Dusun Damai Desa Beringin. DSM mengatakan kalau ia ingin mengonfirmasi tentang kutipan uang pentas seni dalam rangka acara perpisahan murid di SDN 101928.

Pengutipan uang dibantah M Soleh melalui panggilan telepon. Menurut M Soleh, sekolahnya tidak melaksanakan pentas seni. Namun, DSM terus menghubungi Kepala Sekolah berulang kali dan meminta bertemu langsung.

Pada Rabu (28/5/2025) sore, keduanya bertemu di tepi jalan Pantai Labu. DSM meminta uang Rp1 juta agar tidak lagi mempersoalkan masalah pengutipan tersebut.

Saat itu, Kepala Sekolah hanya memberikan Rp100.000 kepada DSM. Keesokan harinya, DSM kembali menelepon dan meminta Rp900.000 lagi. DSM bersama dua rekan lainnya meminta Kepala Sekolah datang ke Dusun Damai, Kecamatan Beringin. Di sana, Kepala Sekolah memberikan uang yang diminta DSM. Atas kejadian ini, Kepala Sekolah melaporkannya ke polisi.

Terpisah, beberapa kepala sekolah di Kecamatan Beringin dan Pantai Labu mengapresiasi Polsek Beringin karena berhasil mengamankan ketiganya. Menurut seorang kepala sekolah yang tidak ingin disebutkan namanya, ketiga pelaku sudah sering meminta uang.

"Selama ini ketiga pelaku sudah membuat resah sekolah. Pelaku sering meminta uang dengan alasan yang mengada-ada," ujarnya. (sembiring/hm20)