Monday, June 30, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

Pelaku Begal di Medan Ternyata Terlibat Tawuran di Binjai yang Tewaskan Remaja

journalist-avatar-top
Senin, 30 Juni 2025 14.29
pelaku_begal_di_medan_ternyata_terlibat_tawuran_di_binjai_yang_tewaskan_remaja

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan saat memberikan keterangan.(f:putra/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Dua pelaku begal di Jalan PDAM Tirtanadi, Medan Sunggal, bernama ABS, 17 tahun, dan Rivaldo Sihombing, 20 tahun, ternyata adalah otak tawuran dua kelompok geng motor, di Jalan Medan Binjai Km 12, Sunggal, Deli Serdang, Sabtu (19/10/2024).

Kejadian ini bahkan menewaskan seorang remaja bernama Sion Ferdinand Manurung, 18 tahun. ABS dan Rivaldo membacok Sion hingga tewas.

"Selain terlibat kasus begal, keduanya juga terlibat kericuhan tahun lalu. Pelaku Rivaldo membacok tangan dan ABS membacok kepala korban bernama Sion," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan, Senin (30/6/2025).

Keduanya bisa dikenakan pasal berlapis. “Pasal 170 Ayat (2) ke 3e Subs Pasal 358 ke 2e KUHPidana juga kita terapkan," ujarnya.

Sejak peristiwa pembacokan tersebut, sedikitnya 20 orang telah ditangkap polisi dan ditetapkan tersangka.

Meski 17 orang tersangka masih tergolong anak, Gidion mengatakan, pihaknya tetap memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Prosesnya hukumnya sama dengan tersangka dewasa. Meskipun sama, kita tetap mengedepankan undang-undang perlindungan anak, sistem peradilan anak, tapi saya pastikan kita lakukan dengan sangat maksimal," ujarnya.

Adapun 20 orang tersangka masing-masing berinisial CAGH (16), YBS (18), MA (19), SFN (17), MAT (16), JR (16), KBFM (17), MD (17), MZB (16).

Kemudian, NA (17), MF alias Birong (17), MHAH (16), WA (15), YE (16), DSG (17), DTB (16), RBS (17), APT (17), AP (15), dan DF (18).

"Terhadap pelaku dewasa ada 1 orang DPO yang merupakan pelaku utama yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ujarnya.

Saat dijumpai di Polrestabes Medan, Rivaldo mengatakan tawuran antar geng motor bermula dari DM di Instagram, kemudian lanjut mengejek hingga mengancam.

"Perang terjadi karena perkara DM-an. Mereka mengejek dan mengancam. Makanya jadi perang itu," kata Rivaldo kepada Mistar.

Setelah membacok korban, ABS dan Rivaldo melarikan diri ke Aceh. Keduanya kemudian kembali ke Medan karena sudah merasa aman. Kemudian, tersangka melakukan aksi begal.

"Kami lari ke Aceh. Setelah kembali, kami membegal. Itu pun aku cuma menghadang kereta korban. Yang mengacungkan senjata tajam dan bawa kereta korban kawan ku. Belum tertangkap dia," kata Rivaldo.

Rivaldo juga mengakui telah membacok Sion satu tahun lalu. “Aku bacok tangannya, kalau si ABS bagian kepalanya yang kena," ujarnya. (putra/hm20)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN