Wednesday, June 4, 2025
home_banner_first
HUKUM & PERISTIWA

KontraS Ungkap Kronologi Penembakan Remaja Belawan oleh Kapolres Nonaktif

journalist-avatar-top
Senin, 2 Juni 2025 13.35
kontras_ungkap_kronologi_penembakan_remaja_belawan_oleh_kapolres_nonaktif

Kapolres Pelabuhan Belawan nonaktif, AKBP Oloan Siahaan. (f:dok/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara (Sumut) mengungkap kronologi lengkap insiden penembakan yang dilakukan Kapolres Pelabuhan Belawan nonaktif, AKBP Oloan Siahaan, terhadap sejumlah remaja di kawasan Medan Belawan.

Menurut Kepala Operasional KontraS Sumut, Adinda Zahra, kejadian bermula pada Sabtu (3/5/2025) malam, saat seorang remaja bernama Basri menghubungi Muhammad Suhada, R, dan beberapa teman lainnya untuk berkumpul di depan sebuah depot air isi ulang di Kampung Cingwan, Kecamatan Medan Belawan.

"Secara bersamaan, Basri juga menghubungi sekelompok pemuda dari Kampung Sungai Mati untuk menjadi lawan dalam aksi tawuran," ujar Adinda melalui keterangan tertulis, Senin (2/6/2025).

Kelompok tersebut berkumpul sekitar pukul 00.00 WIB, Minggu dini hari (4/5/2025). Sekitar pukul 00.10 WIB, Basri kembali menghubungi pemuda Sungai Mati, namun tak mendapatkan respons.

Karena lawan tak kunjung datang, sekitar 15 remaja itu kemudian naik ke ruas Jalan Tol Belmera KM 6 yang menghubungkan dua kampung tersebut.

Mereka sempat keluar dari tol saat melihat mobil patroli melintas, tapi kembali masuk setelah patroli berlalu. Di sana, mereka duduk menunggu lawan tawuran.

Sekitar pukul 02.00 WIB, sebuah mobil pribadi berwarna cokelat melintas di lokasi. Belakangan diketahui bahwa mobil tersebut adalah kendaraan dinas milik Kapolres Pelabuhan Belawan. Mobil itu sempat berhenti dan mundur mendekati kerumunan remaja, yakni R dan kawan-kawan.

Menyadari mobil tersebut mendekat, sekitar 12 orang remaja melarikan diri. Tersisa tiga orang yakni R, Suhada, dan satu remaja lainnya. Mereka melemparkan batu ke arah mobil.

"Setelah aksi mereka melempar mobil dengan tiga buah batu, R melihat seorang di dalam mobil dan membuka setengah pintu yang kemudian langsung melepaskan satu tembakan ke arah mereka," tuturnya.

Peluru pertama mengenai helm yang dikenakan R. Mereka segera mundur ke balik tembok pembatas jalan tol untuk berlindung.

Tembakan kedua kemudian dilepaskan, diikuti dengan respons dari remaja yang melempar petasan ke arah mobil. Saat Suhada mencoba melompati tembok pembatas, Oloan melepaskan tembakan ketiganya.

"Setelah sampai di balik tembok, Suhada mengeluh kesakitan dan berkata ‘aduh wei, kena perut aku’. Basri juga terkena tembakan di tangan kanannya. R menyebutkan sempat mendengar lima hingga enam kali tembakan," kata Adinda.

Sekitar pukul 02.30 WIB, Suhada dievakuasi teman-temannya ke Kampung Cingwan melalui jalur Kampung Besar (Kambes). Warga sempat menghadang mereka dan menyita dua senjata tajam yang dibawa.

Suhada kemudian didudukkan di dekat depot air isi ulang dan dibawa ke RSU Delima sekitar pukul 02.50 WIB. Namun, rumah sakit menyatakan tidak bisa memberikan perawatan terhadap Suhada.

"Lalu sekitar 03.15 WIB, pihak kepolisian datang ke RSU Delima dan membawa Suhada ke RS Bhayangkara. Suhada diperkirakan meninggal sekitar pukul 05.00 WIB," ujar Adinda. (deddy/hm27)

REPORTER:

BERITA TERPOPULER

BERITA PILIHAN